SOLOPOS.COM - Patok lahan tol Solo-Jogja terpasang di areal persawahan di wilayah Banyudono, Boyolali, Jumat (14/8/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Sejumlah warga terdampak pembangunan Tol Solo-Jogja di Kabupaten Boyolali sudah menerima uang pengganti lahan. Tidak ingin menyia-nyiakan uang yang didapatkan, sebagian dari mereka lebih memilih menggunakan uangnya untuk membeli lahan pengganti atau membangun properti untuk investasinya.

Pembayaran uang pengganti lahan pembangunan Tol Solo-Jogja itu sudah dilakukan mulai pertengahan Desember 2020 lalu di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Kemudian pembayaran dilakukan secara bertahap di lokasi lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Beda dari yang Lain, Pak Tain Tak Beli Mobil Meski dapat Rezeki Nomplok dari Kilang Minyak

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali, Kasten Situmorang, mengatakan pada 17 Februari 2021 lalu juga sudah kembali dilakukan pembayaran lahan tol untuk beberapa lokasi. "Sudah ada pembayaran ganti rugi pembangunan tol lagi. Untuk anggaran tahun kemarin sudah tuntas. Bersyukur semua berjalan lancar," kata dia. Kumudian untuk pembayaran lahan yang lain akan dilakukan di tahun ini.

Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Boyolali, Wiradya Agung Utama, menyebutkan pada pembayaran di tanggal 17 Februari dilakukan untuk lahan di tiga desa, yakni di Desa Jatirejo dan Desa Bendosari di Kecamatan Sawit dan Desa Jembungan di Kecamatan Banyudono.

"Untuk Jatirejo 40 bidang [dengan nilai] Rp53,1 milyar. Bendosari dua bidang dengan nilai Rp1,3 milyar. Kemudian Jembungan 43 bidang dengan nilai Rp53,8 milyar," kata dia, Sabtu (21/2/2021).

Manfaatkan Uang Pengganti

Warga yang sudah menerima uang pengganti lahannya pun sudah memanfaatkannya. Menurut salah satu warga terdampak dari Desa Kuwiran, Ariyani, sebagian besar warga uang sudah menerima uang pengganti memanfaatkannya untuk membeli lahan baru, membeli rumah, modal usaha, hingga untuk membeli sarana keperluan usaha seperti mobil pikap.

"Saya melihat di sekitar saya seperti itu. Kalau saya sendiri saya gunakan untuk membeli satu lahan dan membangun ruko," kata dia kepada Solopos.com, Minggu (21/2/2021).

Menurutnya lahan dan ruko akan lebih bermanfaat untuk jangka panjang. Tiga ruko yang dia bangun di wilayah Teras direncanakan akan disewakan. Sedangkan sawah yang dia beli akan diolah.

Baca Juga: Jejak Proyek Infrastruktur Sukoharjo Era Wardoyo: Pasar Ir Soekarno Hingga Menara Wijaya

Sementara Kepala Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Suwarno, mengatakan sejauh ini dari 207 bidang yang terdampak tol, sekitar 111 bidang yang dibayarkan. Pada tahap pertama di 2020 lalu ada 70 bidang dan pada 17 Februari kemarin ada 43 bidang.

Mengenai pemanfaatan uang pengganti lahan tersebut, dia mengtakan hampir semua warga memanfaatkan untuk membeli lahan baru. Sebab sebagian besar lahan yang terdampak adalah persawahan. "Hampir semua untuk beli lahan lagi. Tapi ada juga yang beli rumah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya