SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA-Kelonggaran tingkat kapasitas penumpang hingga 70 persen diharapkan dapat menggairahkan lagi industri penerbangan. Namun seiring hal itu, industri penerbangan juga masih menghadapi tantangan berat.

PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan asosiasi maskapai penerbangan nasional (Inaca) menilai kebijakan pemerintah melonggarkan tingkat kapasitas penumpang hingga 70 persen menghadapi tantangan ke depan. Terutama dalam meraup tingkat kepercayaan masyarakat untuk kembali mengisi keterisian penumpang atau load factor secara optimal.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan ada tiga jenis masyarakat yang menggunakan maskapai. Pertama, mereka yang menggunakannya untuk tugas, dinas, pekerjaan, da kantor. Kedua, mereka yang suka bepergian mengunjungi tempat destinasi wisata baru. Ketiga kata dia, mereka yang terbang untuk kepentingan silaturahmi.

Pelonggaran Kapasitas Transportasi Bisa Dorong Kebangkitan Sektor Pariwisata

Ekspedisi Mudik 2024

Kondisi masyarakat dengan tipe ketiga ini, lanjut Irfan, yang membuat Garuda memiliki tingkat keterisian tinggi termasuk untuk penerbangan akhir pekan menuju wilayah tujuan asal atau hometown.

Menurut Irfan, bagi penumpang jenis pertama tidak akan terpengaruh oleh pelonggaran ini karena mereka tetap akan berangkat untuk bekerja. Namun, untuk tipe kedua yakni para traveller memang masih menghadapi tantangan agar mereka merasa nyaman dan aman untuk bepergian di tengah pandemi.

“Maniak traveller ini. Ini yang kami ingin pastikan kalau mereka terbang mereka aman. Maka itu kami juga ngotot jaga jarak tetap ada, ditambah dengan interaksi dengan kabin, kebersihan toilet, dan lainya. Kalau mereka pada akhirnya terbang dan cerita hal positif, industri ini akan pulih dengan cepat. Namun, kalau pada akhirnya mereka terbang separuh penumpangnya terpapar. Bubar udah kita. Ini implikasinya luar biasa,” jelasnya, seperti diberitakan Bisnis.com, Selasa (9/6/2020).

Mulai 10 Juni, Lion Air Group Kembali Angkut PenumpangMulai 10 Juni, Lion Air Group Kembali Angkut Penumpang

Siapkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Indonesia

Keberlangsungan industri penerbangan ini, juga akan berdampak kepada industri hotel pariwisata kuliner dalam menghubungkan dan menciptakan nilai ekonomi.

Berdasarkan konsesi para analis, Irfan menyatakan kondisi normal setelah pandemi baru akan terjadi dua hingga tiga tahun lagi. Irfan berpendapat selama jangka waktu tersebut tidak ada jaminan maskapai dapat bertahan hidup.

Oleh karena itu, protokol jarak muncul dalam bentuk regulasi yang mengatur tingkat keterisian sebesar 50 persen. Namun, dalam praktik di lapangan, ketentuan tersebut dirasa kurang pas dan justru mendorong turunnya tingkat permintaan lebih dalam.

Pemulihan 9 Sektor Ekonomi Bakal Serap Kembali 70% Tenaga Kerja

“Oleh karena itu, sudah kami hitung bersama Inaca juga meyakinkan regulator. Isi pesawat maskapai berjadwal itu bisa 70 persen dengan jaga jarak tetap tercipta. Dan itu akhirnya terjadi,” tuturnya.

Ketua Umum Inaca, Denon Prawiraatmaja, mengatakan ada dua faktor utama nantinya yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya industri penerbangan untuk pulih. Terlebih dengan adanya sejumlah pelonggaran menuju kenormalan baru.

Pertama, sebut dia, bagaimana hasil gugus tugas dalam menangani hingga menurunkan angka penyebaran covid-19. Hal itu akan menjadi acuan masyarakat dan menyebabkan segala bentuk kampanye untuk mulai bepergian tidak akan efektif selama covid-19 masih menyebar luas.

Terancam Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Percepatan Antidumping

“Kedua ini masalah kepercayaan masyarakat dengan masing-masing entitas. Masyarakat akan memilih maskapai yang dapat memberikan rasa aman dalam melakukan aktivitas tersebut,” jelasnya.

Hal ini juga menjadi tugas pihak terkait lainnya, termasuk operator bandara dan manajemen pariwisata. Pihak terkait ini secara serius dan benar harus mengikuti aturan jaga jarak dalam tatanan kenormalan baru. Kondisi ini akan menimbulkan kepercayaan masyarakat untuk sampai di tempat tujuan dengan aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya