SOLOPOS.COM - Pelari Indonesia Firza Faturahman (kiri) beradu cepat dengan pelari Myanmar Aung Myint Myat (kanan) pada final lari 100 meter putra T45/46 ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Firza Faturahman berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 11.53 detik. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom)

Solopos.com, SOLO–Firza Faturrahman Listyanto (18) meraih medali emas di ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022. Bertanding di Stadion Manahan Solo, Senin (1/8), Firza menjadi yang terdepan di atas atlet negara lain di nomor lari T46 100 meter putra cabang olahraga para atletik.

Medali emas yang diraih di ASEAN Para Games ini menjadi event senior pertama yang diikuti.  “Sangat, sangat bahagia. Bahagia banget. ASEAN Para Games 2022 ini merupakan event senior pertama yang diikuti. Ini merupakan event yang sangat keren sekali, karena sekali ikut langsung meraih medali,” kata dia Senin (1/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Event terakhir yang diikuti Firza adalah Asia Youth Game dan itu beda kelas. APG ini merupakan ajang yang pertama diikuti di event senior.

Baca Juga: 7 Medali Emas Tim Para Swimming Indonesia dari Kolam Renang Jatidiri

Tidak ada persiapan khusus Firza untuk mengikuti ASEAN Para Games ini. Dia hanya berlatih biasa di daerah lalu saat masuk di pelatnas. “Tidak ada latihan khusus cuma latihan biasa saja baik di daerah atau pas pelatnas di bulan Mei 2022 kemarin,” sambung dia.

Tampil bagus di ASEAN Para Games, atlet asal Surabaya ini punya motivasi tinggi. Ia punya cita-cita ingin membeli rumah untuk orang tua. Selama ini orang tua masih mengontrak rumah, sehingga setelah APG 2022 dan memperoleh bonus akan dipakai untuk membangun atau membeli rumah.

“Saya punya cita-cita itu membelikan rumah buat orang tua. Bayar kontrakan terus menerus itu kan kayak menabung ke orang,” terang dia.

Baca Juga: Debutan, Eneng Paridah Borong 2 Emas Para Angkat Berat APG 2022

Firza mengatakan bapaknya bekerja sebagai operator kapal, sedangkan ibunya bekerja sebagai sales. Tapi selama ini tinggalnya masih mengontrak dan berpindah-pindah, jadi orang tuanya bekerja itu selain untuk kehidupan sehari-hari juga untuk membayar kontrak.

“Ini yang jadi motivasi saya bisa berprestasi di berbagai event. Jadi biar orang tua tidak ada beban lagi,” imbuhnya.

Firza mengaku atlet-atlet negara lain cukup bagus. Hanya yang membedakan itu latihannya. “Terima kasih, mereka juga bagus. Intinya kita sama-sama bagus, cuma beda latihannya saja,” terang dia menanggapi pujian atlet negara lain.

Baca Juga: Kesan Juara Dunia Liek Hou Soal Edutorium UMS Venue Para Badminton APG

Di ajang multievent ini ia turun di tiga nomor yakni 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Dari ketiga nomor tersebut, nomor 100 meter yang menjadi andalan dan melebihi target.

Diakui Firza lawan-lawannya tampil bagus. Salah satunya atlet dari Vietnam yang tahun 2017 lalu juara di Malaysia.

“Saya turun di tiga nomor dan 100 meter ini yang jadi andalan, target itu perak ternyata malah dapat emas. Kalau di nomor lain akan diusahakan, kalau bisa perak. Target lain adalah lolos ke Asian Para Games di China,” ungkapnya.

Baca Juga: Hari Kedua Para Badminton APG Diwarnai 11 WO, Indonesia Diuntungkan

Setelah ASEAN Para Games ini, ia akan terus mengikuti kejuaraan-kejuaraan atletik lain. Selain untuk persiapan Asian Para Games atau Paralimpiade, juga untuk memperbarui catatan waktu rekornya.

“Sekarang catatan waktu 11,5 detik, kalau bisa nanti dibawah itu. Kejuaraan-kejuaraan akan terus diikuti, jadi harus banyak-banyak latihan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya