SOLOPOS.COM - Dandim 1601, Letkol (Czi) Dwi Joko Siswanto, di sela-sela mengikuti pembekalan KSAD. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA—Sebanyak 150 dandim se-Indonesia mengikuti pengarahan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI  Dudung Abdurachman S.E, M.M, di Gedung A.H. Nasution Mabes Angkatan Darat, Jakarta, Senin (29/11/2021).

Salah satu Dandim yang ikut pembekalan, Dandim 1601/Sumba Timur, Letkol (Czi) Dr. Dwi Joko Siswanto, S.E. M.I.Pol, mengatakan ia dan 149 dandim lainnya mengikuti pembekalan terkait masalah teritorial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Meski sebagian dandim ada yang pindah tugas tidak lagi sebagai Dandim, namun KSAD memberikan apresiasi para perwira pemengah ini masih terus mengabdi hingga akhir masa jabatan sebagai dandim,” paparnya, Senin.

Baca Juga : Dandim 1601 Prioritaskan Solusi Masalah Air Bersih

KSAD lanjut Letkol (Czi) Dwi Joko Siswanto, berpesan agar para dandim harus benar dalam menjalankan tugas dan selalu mensejahterakan anggota. Pesan ini menurut KSAD pernah didapatkannya saat Jenderal TNI  Dudung Abdurachman menjadi Dandim 0418/Palembang pada tahun 2008.

Kemampuan dandim untuk melaksanakan pembinaan teritorial (binter) dengan tiga metode output-nya adalah agar rakyat cinta TNI AD. Binter adalah fungsi utama di kodim, maka anggaran binter akan didukung lebih besar dalam menjalankan fungsi tersebut.

Dalam  mendukung tercapainya Sishankamrata, dalam latihan posko, dandim diiingatkan KSAD melibatkan pemda terkait di wilayah agar dapat menjawab tantangan tugas. Para dandim juga harus mengekspose kegiatan binter di wilayahnya, jangan ragu, jangan takut untuk tampil di media.

Kesejahteraan Anggota

“Kami para dandim juga diingatkan agar selalu memperhatikan kesejahteraan prajurit. Termasuk melakukan kegiatan yang menyentuh masyarakat pasca Covid-19. Intinya belajar untuk saling mengasihi sesama manusia,” ujar Joko.

Dandim juga diminta jangan pernah ragu-ragu untuk berinovasi, berkreasi membantu pemda dan masyarakat di wilayah. Hal ini karena pemimpin harus berani ambil risiko dan libatkan eselon terdepan dalam pengambilan suatu keputusan. “Pesan KSAD jangan sombong, jaga kesejahteraan anak buah, dan lakukan giat teritorial yang  tepat sasaran,” papar Dandim.

Lebih lanjut, KSAD menegaskan tentara bukan sekadar mencari nafkah, tetapi berupa pengabdian. Karenanya jadi pemimpin harus berani mengambil keputusan dan membela kebenaran. Tak kalah penting, dandim harus membela anggota/anak buah dan membantu anak buah tatkala kesusahan.

Baca Juga : Kodim 1601 Terlibat Pencarian Spot Air Water 4 Sumba

Letkol (Czi) Dwi Joko mengatakan, KSAD mengingatkan jabatan dandim merupakan sebuah kesempatan mulia. Para dandim jangan berpikir untuk memperkaya diri dan harus pintar memanfaatkan momentum. “Perwira harus memiliki gagasan, inovasi, visi dan misi untuk kepentingan bersama,” ungkap Joko yang akan mengemban jabatan baru sebagai Katim Gumil Rindam IX/Udayana itu.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya