SOLOPOS.COM - Kondisi bagian depan TSTJ Solo setelah bangunan loket penjualan tiket dirobohkan. Foto diambil Selasa (1/11/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo tahap pertama saat ini tengah dikerjakan dan dikebut agar rampung sebelum libur akhir tahun 2022. Proyek revitalisasi tahap pertama meliputi danau, kafe lion atau singa, dan Asian Panorama.

Pantauan Solopos.com, Selasa (1/11/2022), sejumlah pekerja hilir mudik di area TSTJ yang ditutup dari pengunjung sejak 1 September 2022 lalu. Para pekerja disebar di sejumlah lokasi mulai dari area depan, tengah, hingga belakang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di area depan, bangunan loket penjualan tiket pengunjung dan kantor telah dirobohkan, rata dengan tanah. Para pekerja tampak tengah membongkar bangunan kios para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di area depan kebun binatang tersebut.

Di area tengah TSTJ Solo, sebagian pekerja tengah membuat pulau buatan di tengah danau. Ada beberapa pulau kecil yang terbuat dari gundukan tanah. Sedangkan beberapa alat berat atau ekskavator masih terlihat di pinggir danau.

Di area belakang, direncanakan untuk lokasi café lion atau restoran yang menghadap langsung ke kandang singa. Para pekerja masih mengerjakan pembangunan restoran yang mengusung konsep unik dan instagramable itu.

Baca Juga: Dirombak Jadi Mewah, Taman Balekambang Solo Ditutup sampai Desember 2023

“Semua fasilitas ini ditargetkan rampung sebelum libur akhir tahun. Targetnya, TSTJ kembali dibuka sebelum libur Natal,” kata seorang karyawan TSTJ yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

TSTJ atau dikenal juga dengan Jurug Solo Zoo mengusung konsep alam terbuka seperti taman safari. Beragam fasilitas rekreasi dan atraksi hewan bakal menyokong operasional TSTJ setelah rampung direvitalisasi.

Perkampung ala Afrika di TSTJ

Selain café lion dan danau, ada juga perkampungan ala Afrika dan museum Gesang yang namanya tersohor sebagai maestro musik keroncong Tanah Air sekaligus pencipta lagu Bengawan Solo yang terkenal hingga luar negeri.

Hal ini bagian dari konservasi satwa, yakni pengembangbiakan dan penyelamatan satwa liar. Fungsi lainnya, sebagai tempat edukasi, peragaan, sumber indukan, serta rekreasi bagi masyarakat.

Baca Juga: Tenang, Taman Keceh-Panggung Hiburan Tetap Buka Saat TSTJ Solo Dirombak

Tak hanya itu, Jurug Solo Zoo disebut memiliki keistimewaan dibanding taman safari di daerah lain, yakni memiliki danau sebagai point of view pengunjung. Lokasi kebun binatang itu berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo yang menjadi sungai terpanjang dan sumber air strategis di Jawa.

Direktur TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo, saat berbincang dengan wartawan belum lama ini berharap proyek revitalisasi tahap pertama rampung sebelum libur akhir tahun. Momentum libur Natal dan Tahun Baru menyedot masyarakat untuk mengunjungi TSTJ Solo.

Tingkat kunjungan dipastikan melonjak tajam selama libur akhir tahun. Dia menargetkan jumlah pengunjung naik dua kali lipat setelah proyek revitalisasi secara keseluruhan rampung.

Saat ditanya progres pengerjaan proyek revitalisasi TSTJ Solo tahap pertama, Bimo mengarahkan Solopos.com untuk bertanya langsung kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. “Ke Mas Wali mawon. Mangga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya