SOLOPOS.COM - Seorang warga melihat kondisi fondasi jembatan yang mangkrak di pinggir Bengawan Solo, Dukuh Butuh RT 006, Desa Gedongan, Plupuh, Sragen, Kamis (15/4/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Proyek pembangunan jembatan Masaran-Plupuh, Sragen, mangkrak selama lebih dari setahun sejak awal 2020 lalu. Pembangunan saat itu baru pada fondasi jembatan yang menghubungkan Dukuh Jantran, Desa Pilang, Masaran, dengan Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Plupuh.

Proyek jembatan itu terhenti setelah Pemerintah Provinsi Jateng menghentikan transfer anggaran 100% pada Desember 2019 lalu. Jembatan tersebut dibangun dengan dana bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah 2019 senilai Rp7,4 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga pertengahan Desember 2019, pekerjaan jembataan tersebut sesuai target seharusnya selesai 75% tetapi realisasinya baru bisa rampung 40,8%.

Baca Juga: Paket Sembako Total Rp1,22 Miliar Dibagikan untuk Warga Sragen Saat Ramadan

Ekspedisi Mudik 2024

Lambatnya penggarapan proyek jembatan Masaran-Plupuh, Sragen, itu karena terkendala pembebasan lahan. Volume pekerjaan 40,8% itu baru berupa fondasi jembatan yang berada di Dukuh Butuh, Gedongan, Plupuh dan Jantran, Pilang, Masaran.

Fondasi itu pun terlihat belum sempurna karena masih terlihat rangka besi untuk tulang. Sedangkan fondasi di wilayah Dukuh Butuh pun masih terbengkalai dan terkesan ditinggalkan begitu saja.

Pembebasan Lahan

Seorang warga Dukuh Butuh RT 006, Gedongan, Plupuh, Sragen, Sumiyati, 48, saat ditemui Solopos.com, Kamis (15/4/2021) siang, menyampaikan pekerjaan pembangunan jembatan itu terhenti sejak awal 2020.

Baca Juga: Rumah Dikepung Banjir, Warga Kingkang Klaten Ini Santuy Tidurkan Bayi di Kasur

Ia menerangkan fondasi pada proyek jembatan Masaran-Plupuh, Sragen, itu berada pada lahan rumah milik warga yang sudah dibebaskan. Ada tiga bidang lahan milik tiga warga yang dibebaskan dan sudah diberi ganti rugi. Selain itu, Sumiyati mengaku tidak mengetahui lebih jauh.

“Terhentinya pekerjaan itu menyisakan masalah bagi warga. Jalan depan rumah saya menjadi mati karena tertutup tanah bekas galian fondasi sepanjang 10 meter. Kalau habis hujan jalur itu tidak bisa dilewati karena becek. Jalan depan rumah saya ini merupakan jalan umum. Hampir semua warga Butuh lewat jalan ini karena menjadi alternatif sampai ke Plupuh,” ujar Sumiyati.

Ia menerangkan warga tidak berani mengeruk tanah itu karena takut disalahkan mengingat tanah itu bagian dari proyek Pemkab Sragen. Warga juga tidak berani melapor kepada kepala desa setempat dan hanya memilih diam.

Baca Juga: Terpeleset Saat Memancing di Embung, 2 Bocah Simo Boyolali Meninggal Tenggelam

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Albert Pramono Soesanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis siang, menerangkan proyek jembatan itu memang kali terakhir dikerjakan pada akhir 2019.

Refocusing Anggaran

Setelah itu proyek terhenti sampai sekarang. Ia menerangkan sebenarnya pada 2020 lalu sudah dianggarkan Rp10 miliar untuk melanjutkan proyek itu tetapi anggaran itu terkena refocusing untuk penanganan Covid-19.

“Ya, 2020 anggaran Rp10 miliar itu hilang karena kena refocusing. Sementara tahun 2021 ini belum ada anggaran lanjutan,” ujarnya.

Baca Juga: Rekam Jejak Kasus Yulianto Jagal Kartasura Perenggut 7 Nyawa Yang Divonis Mati

Albert menjelaskan DPUPR sudah berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dikoordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen. “Kebijakan tindak lanjut proyek tersebut ada di TAPD,” katanya.

Terkait persoalan pembebasan lahan proyek jembatan di Sragen itu, Albert menjelaskan lahan yang terkena pekerjaan proyek sudah dibebaskan. Tetapi lahan yang belum terkena pekerjaan fisik belum dibebaskan.

Albert mengaku tidak hafal kebutuhan lahan untuk akses jalan ke jembatan itu. “Pembebasannya yang jelas lahan di kanan dan kiri jalan. Pembebasan lahan itu ada di wilayah Plupuh saja. Kabijakan itu menunggu dari TAPD,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya