SOLOPOS.COM - Museum Radyapustaka Solo (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Dana hibah Solo, dana hibah termin III untuk Museum Radya Pustaka belum cair.

Solopos.com, SOLO–Komite Museum Radya Pustaka sambat belum cairnya dana hibah pengelolaan museum termin III pada tahun anggaran 2015. Molornya pencairan anggaran ini menyebabkan operasional museum terhambat, termasuk membayar gaji karyawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komite Museum Radya Pustaka Purnomo Subagyo mengatakan Pemkot mengalokasikan anggaran dana hibah untuk pengelolaan Museum Radya Pustaka senilai Rp400 juta pada tahun ini. Dana hibah tersebut dikucurkan dalam tiga termin dengan persentase pencairan, termin pertama dan kedua sebesar 40%, serta termin ketiga sebesar 20%.

“Dana termin ketiga ini yang sampai sekarang belum cair. Padahal sisa waktu tahun anggaran tinggal 1,5 bulan lagi,” ujar dia ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (17/11/2015).

Purnomo mengaku telah melaporkan belum dicairkannya dana hibah termin III ke Penjabat (Pj.) Wali Kota Budi Suharto. Mestinya, dana hibah tersebut dicairkan sejak Oktober lalu. Pencairan dana hibah dilakukan setelah pihak pengelola Museum Radya Pustaka menyerahkan laporan pertanggungjawaban (LPj) penggunaan dana ke Pemkot.

Purnomo menuturkan belum dicairkannya dana itu berimbas pada macetnya pembayaran honor karyawan museum bulan ini. Setidaknya ada sembilan karyawan, empat pengurus komite dan dua penasihat Museum Radya Pustaka belum menerima honor yang seharusnya diterima awal bulan lalu.

“Tidak hanya honor yang macet, tapi juga operasional bulanan terhambat, seperti bayar rekening listrik, telepon dan lain sebagainya,” katanya.

Sementara ini, Purnomo mengatakan dana operasional museum ditanggung karyawan dan para pengurus komite. Namun belakangan dana operasional terus membengkak sehingga membuat pengelola terpaksa ngutang untuk membayar operasional museum.

Karena itu, pihaknya berharap Pemkot segera mencairkan dana hibah untuk operasional museum. Selain belum cairnya dana hibah, pengelola juga mengeluhkan dana hibah yang dikucurkan Pemkot tahun depan turun Rp100 juta atau menjadi Rp300 juta.

Purnomo mengaku tidak tahu menahu alasan Pemkot menurunkan alokasi anggaran hibah untuk Museum Radya Pustaka.

“Dana hibah dari tahun ke tahun kita terima selalu naik, tapi tahun depan justru turun Rp100 juta,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana mengatakan pencairan dana hibah Museum Radya Pustaka termin ketiga masih menunggu kebijakan Pj. Wali Kota. Sebab ada perubahan dalam mekanisme pencairan dana hibah sesuai dengan aturan Pemerintah.

“Dana hibah ini memang baru pertama telat, sebelumnya selalu tepat waktu. Jadi memang pencairannya menunggu kebijakan Pak Pj. Wali Kota,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya