SOLOPOS.COM - BIKIN GAMELAN -- Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan gamelan di salah satu sentra kerajinan gamelan di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Dana desa Sukoharjo dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa.

Solopos.com, SUKOHARJO –Badan Usaha Milik (BUM) Desa di sejumlah desa wisata di Kabupaten Sukoharjo didorong mengoptimalkan pemanfaatan dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat pada 2018.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu agar berbagai potensi wisata dan budaya bisa dikelola secara matang yang berimplikasi tumbuhnya perekenomian desa.

Terdapat tiga desa wisata di Sukoharjo yang berupaya mengaktifkan peran BUM Desa untuk menggarap berbagai potensi desa. Ketiga desa wisata itu yakni Trangsan di Kecamatan Gatak, Wirun di Kecamatan Mojolaban, serta Kelurahan Kenep di Kecamatan Sukoharjo.

Melalui BUM Desa, aspek pemberdayaan masyarakat menuju desa mandiri bakal semakin kuat. “BUM Desa di Wirun telah dibentuk pada akhir 2016. Nah, pengembangan potensi budaya dan wisata di Wirun bakal dikelola BUM Desa pada tahun depan,” kata Kepala Desa Wirun, Erry Suseno Wibowo, Rabu (27/12/2017).

Nominal bantuan dana desa yang diterima masing-masing desa semakin besar pada 2018. Bantuan dana desa tak hanya digunakan untuk percepatan pembangunan infrastruktur melainkan pemberdayaan masyarakat dengan mengangkat berbagai potensi desa. Hal ini mendorong desa menjadi desa mandiri.

Desa Wirun ditetapkan sebagai desa wisata kreatif oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada beberapa bulan lalu. Desa Wirun memiliki berbagai potensi seni dan budaya. Selain gamelan Jawa, potensi wisata dan budaya lainnya seperti wayang kulit, kain tenun goyor serta Pura Sahasra Adhi Pura.

“BUM Desa juga mengelola koperasi simpan pinjam, toko desa dan sembako. Kami berupaya BUM Desa lebih aktif untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar dia.

Lebih jauh, lanjut Erry, BUM Desa bakal bersinergi dengan elemen masyarakat untuk mengembangkan berbagai potensi seni dan budaya itu. Erry berharap pengurus BUM Desa mencontoh pengelolaan objek wisata di Kabupaten Klaten yang dikelola BUM Desa.

Upaya serupa bakal dilakukan Kepala Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sriyana. Potensi Desa Trangsan yang menjadi sentra kerajinan rotan di Soloraya bakal dikembangkan dan dikelola BUM Desa. Fokus pengembangan menitikberatkan pada pengelolaan wisata edukasi kerajinan rotan.

BUM Desa juga bisa mengelola unit usaha lain seperti persampahan, penyewaan serta koperasi. “Di Trangsan juga ada umbul namun tak sebesar Ponggok dan Cokro Tulung di Klaten. Mungkin bisa dikembangkan menjadi objek wisata religi karena kerap dikunjungi masyarakat saat hari-hari tertentu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya