SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Ketidakpastian global dan perpindahan dana asing yang cepat mengancam rupiah.

Solopos.com, JAKARTA — Kondisi ketidakpastian geopolitik menjadi penyebab adanya perpindahan dana/uang yang cukup cepat. Ekonom Senior Indef Aviliani menuturkan perpindahan tersebut akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi gini, kalau kita lihat kita harus mewaspadai nilai tukar rupiah. Yang paling kena dampak itu bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia, karena hampir 50% orang yang punya uang itu [investasi] short-term. Jadi misalnya dia taruh uang di Indonesia sebentar, lalu ke Jepang, lalu pindah lagi. Nah yang seperti itu akan mempengaruhi mata uang,” katanya di Grand Sahid, Selasa (12/12/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Karena itu, dia meminta agar ditengah ketidakpastian situasi geopolitik tersebut, pemerintah bisa menjaga pergerakan nilai tukar rupiah mengingat hal itu berdampak pada inflasi.

“Nah, Bank Indonesia kalau kita lihat sekarang sudah mempersiapkan diri dengan berbagai kebijakannya untuk melihat fluktuasi ini. Saya rasa sekarang BI sudah banyak melakukan. Makanya rupiah kita walaupun bergejolak, tapi relatif enggak terlalu tinggi kan.”

Aviliani menilai kondisi perpindahan uang yang cukup cepat akan berlangsung paling tidak dalam dua dekade. Hal ini dikarenakan dua faktor, pertama menurunnya permintaan dunia 50% seiring dengan adanya krisis di AS dan Eropa.

“Untuk naik lagi ke 50% itu kan butuh dua dekade artinya bahwa kelahiran baru populasi baru jadi masih lama. Nah orang kenapa gak mau investasi? Ini masalah demand side bukan supply side.”

Itulah sebabnya saat ini banyak negara yang membangun secara besar-besaran infrastruktur yang membuka lapangan kerja untuk menciptakan demand side. “Jadi saya rasa memang inbalance di dunia ini masih terus terjadi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya