SOLOPOS.COM - Ilustrasi batuk. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebuah studi baru-baru ini menyatakan bahwa dampak terinfeksi Covid-19 berulang bisa  percepat risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan hanya terkena Covid-19 satu kali. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Di Indonesia sendiri, dampak infeksi berulang telah menjadi masalah krusial, mengingat pandemi Covid-19 yang mereda dan pembatasan lebih dilonggarkan, membuat banyak orang tertular virus dua kali atau lebih. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine yang mengamati database perawatan kesehatan dari Departemen Urusan Veteran AS menjelaskan bahwa ketika seseorang terinfeksi Covid-19 kedua kali akan lebih bisa meningkatkan risiko kematian seseorang, rawat inap, dan berbagai hasil kesehatan yang merugikan, termasuk diabetes dan gangguan neurologis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ahli Epidemiologi Klinis di Washington University dan Kepala Penelitian di Sistem Veteran Affairs St Louis Healthcare Ziyad Al-Aly pun menyetujui hal tersebut.

“Infeksi Covid-19 yang berulang dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang parah, termasuk kegagalan organ dan bahkan kematian,” katanya dilansir dari The Guardian dan Bisnis.com pada Selasa (31/1/2023).

Akan tetapi, pandangan berbeda disampaikan oleh Ahli Epidemiologi Penyakit Menular dan Editor di Kaiser Health News, Celine Gounder yang mengatakan bahwa infeksi pertama bisa memberikan kekebalan ketika mengalami infeksi kedua kalinya.

“Tidak ada tentang infeksi ulang yang lebih berbahaya daripada infeksi asli, dan jika ada, infeksi ulang akan berisiko lebih rendah karena Anda memiliki dasar kekebalan pada saat infeksi ulang,” katanya.

Alhasil, dengan segala perdebatan antara banyak ahli soal tentang risiko infeksi ulang ini menentukan tindakan pencegahan apa yang diambil orang terhadap Covid-19, maka untuk menentukan apakah itu valid, para peneliti membandingkan hasil kesehatan di antara lebih dari 440.000 peserta tanpa infeksi ulang Covid-19 dengan sekitar 40.000 peserta yang setidaknya mengalami satu kali infeksi ulang.

Mereka menemukan bahwa salah satu dampak terinfeksi ulang Covid-19 menimbulkan peningkatan risiko kematian dan hasil kesehatan yang merugikan selama fase akut dan enam bulan setelah infeksi.

Dengan demikian, ketika orang mempertimbangkan apakah perlu mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari infeksi ulang?  “Jawabannya adalah ya”, kata Al-Aly.

Infeksi virus Covid-10 berulang justru tidak membangun resistensi atau kekebalan karena virusnya selalu berubah. Lebih lanjut dia menambahkan bahwa semakin banyak yang tertular virus, kemungkinan long Covid-19  meningkat. Hal ini membuat banyak individu terhambat dalam menjalani aktivitasnya.

Dia memaparkan, kondisi pasca-Covid-19 ini dapat berkisar dari gejala ringan hingga sedang dan sebagian besar merupakan masalah kesehatan berkelanjutan yang dialami orang setelah pertama kali terinfeksi virus penyebab Covid-19 mulai dari kabut otak atau sulit berkonsentrasi, sakit kepala terus-menerus, insomnia atau kesulitan tidur, pusing saat berdiri (lightheadedness), kehilangan penciuman dan pengecapan, serta depresi atau kecemasan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Duh, Terinfeksi Covid-19 Berulang Kali Bisa Percepat Kematian 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya