SOLOPOS.COM - Ilustrasi udang. (Freepik.com)

Solopos.com, CILACAP — Dampak krisis Eropa akibat perang Rusia rupanya berdampak bagi petambak udang di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Ekspor udang dari Cilacap ke negara-negara Eropa mengalami penurunan drastis sepanjang tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Indarto, Rabu (30/11/2022). Indarto mengaku saat ini pihaknya tengah berupaya menggenjot ekspor udang ke sejumlah negara Eropa yang saat ini mengalami kelesuan akibat krisis di benua itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selama ini, pasar ekspor utama udang asal Cilacap adalah negara-negara di Eropa, kemudian Jepang,” kata Indarto.

Ia mengakui sebelum terjadi krisis, Eropa siap menerima berapa pun volume produksi udang dari Cilacap dengan harga yang bagus. Saat itu, udang berukuran besar yang harganya mahal pun diminati negara Eropa.

Produksi udang kualitas ekspor khususnya udang vaname di Cilacap pada tahun 2021 mencapai 4.700 ton dan habis diserap untuk pasar ekspor. “Akan tetapi saat sekarang, udang-udang ukuran besar yang harganya mahal itu kurang diminati importir karena lebih memilih udang yang ukurannya lebih kecil dan harganya murah,” katanya.

Baca juga: Cegah Aparatur Berbuat Salah, Pj Bupati Cilacap Minta Inspektorat Jadi EWS

Lebih lanjut, Indarto mengatakan kelesuan ekspor udang juga berdampak terhadap penurunan harga komoditas tersebut. Ia mencontohkan harga udang vaname yang biasanya bisa mencapai lebih dari Rp55.000 per kg untuk size 100 (100 ekor udang dalam 1 kg). Akan tetapi sekarang harganya turun berkisar Rp52.000-Rp53.000 per kg.

“Bahkan pada pertengahan tahun 2022 sempat menyentuh Rp50.000 per kilogram untuk size 100,” jelasnya.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan saat sekarang petambak udang di Cilacap lebih memilih untuk tidak membudidayakan udang hingga ukuran besar karena waktu yang dibutuhkan lebih lama. Namun, penambahan harganya hanya sedikit.

Baca juga: Mimpi Buruk Nelayan, Laut Nusantara Makin Tak Ramah

Dengan demikian, kata dia, petambak bisa panen lebih cepat sehingga dapat menambah siklus budi daya dan hasil panennya menjadi lebih banyak. Oleh karena itu, dia memperkirakan produksi udang di Cilacap pada tahun 2022 akan mengalami penurunan karena adanya perubahan pola budi daya yang dilakukan petambak.

“Biasanya digenjotnya akhir-akhir tahun, tapi ini masih lesu. Mudah-mudahan kalau harganya membaik, petambak semangat lagi, apalagi cuaca saat ini sebenarnya cukup bagus,” kata Indarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya