SOLOPOS.COM - Sejumlah calon penumpang pesawat duduk di terminal keberangkatan setelah penerbangan dibatalkan di Bandara Adi Sumarmo, Ngemplak, Boyolali, Jumat (14/2/2014). Sejumlah penerbangan Solo-Jakarta dan sebaliknya dibatalkan akibat hujan abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud. (Burhan AN/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 2.178 penumpang Garuda dari Solo batal berangkat. Maskapai penerbangan belum bisa memperhitungkan kerugian yang ditimbulkan akibat hujan abu vulkanik letusan Gunung Kelud. Hal ini karena proses normalisasi masih terus dilakukan sehingga belum bisa dihitung jumlah kerugiannya.

“Selama tiga hari ini [Jumat-Minggu (14-16/2)] load factor [tingkat keterisian pesawat] cukup tinggi, sekitar 90% untuk masing-masing pesawat,” ungkap Marketing and Sales Manager PT Garuda Indonesia Solo, Endy Latief, kepada wartawan, Sabtu (15/2).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Endy menjelaskan masing-masing pesawat mampu memberangkatkan 162 penumpang, sehingga tercatat ada sekitar 2.178 penumpang dari 15 flight dari Solo yang batal berangkat selama tiga hari ini. Bahkan pada Sabtu-Minggu, menurut Endy banyak penumpang VIP yang ingin datang ke Solo untuk menghadiri pemakaman pendiri PT Sri Rejeki Isman (Sritex), H.M Lukminto.

Meski Bandara Achmad Yani, Semarang, sudah mulai beroperasi pada Sabtu sore, tapi Endy mengatakan tidak ada penumpang yang melakukan perubahan rute. Hal ini karena penerbangan dari dan menuju Semarang juga sudah penuh.

District Manager Sriwijaya Air, Taufik Sabar, menuturkan sekitar 1.480 penumpang yang batal berangkat selama tiga hari. Hingga Sabtu siang, proses refund, rerute dan reschedule masih terus terjadi. Namun dia menuturkan banyak penumpang dari Solo yang akhirnya berpindah ke Semarang setelah Bandara Achmad Yani dioperasikan.

“Jumlah pastinya yang berpindah ke Semarang belum tahu karena masih terus diproses tapi cukup banyak yang memilih rerute,” ujar Taufik.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) I Bandara International Adi Soemarmo, Abdullah Usman, juga menuturkan belum bisa memprediksi kerugian akibat ditutupnya bandara selama tiga hari. Akibat ditutupnya operasional Bandara Adi Soemarmo tersebut, kereta api menjadi sarana transportasi pilihan.

Kepala Stasiun Solo Balapan, Sigit Budi Antono, menyampaikan sejak Jumat lalu permintaan tiket kereta api melonjak. Meski begitu, pihaknya tidak bisa melayani lonjakan penumpang tersebut karena semua tiket kereta api rute Solo-Jakarta sudah ludes terjual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya