SOLOPOS.COM - Ilustrasi awak Kosti Solo bersiap mengoperasikan armada taksi mereka di pool Kosti Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. (Sunaryo Haryo Bayu /JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Pengusaha taksi di Solo menaikkan tarif taksi hingga 20% menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Umum di Jalan (Organda) Solo, Joko Suprapto, menyampaikan Jumat (21/11/2014) merupakan batas akhir penyerahan penyesuaian tarif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan penentuan tarif taksi merupakan kewenangan dari masing-masing perusahaan. Meski begitu, perusahaan taksi tetap berkewajiban untuk melaporkan penyesuaian tarif kepada Dinas Pehubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo dan Organda Solo.

Dari enam perusahaan taksi yang ada di Solo, tercatat Sakura Taksi dan Solo Central Taksi (SCT) memiliki tarif flag fall (buka pintu) paling tinggi, yakni senilai Rp6.000.

Sedangkan tarif pulsa atau per satu kilometer tertinggi adalah Sakura Taksi senilai Rp4.000.

Padahal perusahaan taksi yang lain hanya Rp5.500 untuk tarif buka pintu dan tarif per satu kilometer berikutnya senilai Rp3.350-Rp3.750.

“Penerapan kenaikan tarif ini mengacu pada kemampuan konsumen, keuntungan bagi pengemudi dan pengusaha tapi orientasi utama tetap pada konsumen,” ungkap Manager PT Solo Central Taksi (SCT), Heru Purwanto, kepada , Jumat.

Ketua Koperasi Sopir Taksi (Kosti) Solo, Supriyanto, menjelaskan tarif baru tersebut tidak bisa langsung diterapkan. Menurut dia, penerapan tarif baru tersebut dilakukan pada pekan depan.

Hal tersebut karena masih ada tahapan yang harus dilakukan, di antaranya mengubah argo dan tera ulang.

Heru mengatakan sejak pemerintah menaikkan harga BBM pada Selasa (18/11/2014), pihaknya sudah membuat draf penyesuaian tarif. Tarif sementara tersebut kemudian dijadikan acuan bagi pengemudi untuk menentukan tarif meski masih menggunakan argo lama.

“Tapi tarif sementara itu tidak kami paksakan kepada konsumen. Kami jelaskan alasan adanya tarif yang berbeda dari argo, kalau [konsumen] tidak mau [membayar dengan tarif sementara], tidak kami paksa,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya