Solopos.com, SRAGEN – Para pengelola angkutan umum di Sragen menaikkan tarif secara sepihak. Kenaikan tarif angkutan umum itu diperkirakan mencapai 20% pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen, Heru Martono, melalui Kabid Angkutan, Bintoro Setiadi, menguraikan tarif angkutan kota serta angkutan perdesaan meningkat Rp700-Rp1.000 dari tarif normal.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Rata-rata terjadi kenaikan 20% dari tarif sebelumnya,” jelas dia saat dihubungi Terkait kenaikan tersebut, dia menjelaskan hingga kini belum ada penetapan terkait tarif baru angkutan umum. Meski ada kenaikan tarif secara sepihak, dia menguraikan hingga kini tak ada protes dari masyarakat pengguna jasa angkutan umum. Sebelumnya, Ketua Organda Sragen, Sunarmo, mengakui angkutan umum naik setelah harga BBM dinaikkan Rp2.000. Dia juga menjelaskan para sopir angkutan umum menaikkan tarif sekitar Rp1.000 dari tarif sebelumnya guna mengurangi risiko biaya operasional membengkak. “Kalau [BBM] naiknya Rp500 masih bisa terjangkau, saat ini naiknya Rp2.000 ya jelas berat. Sopir angkutan umum tidak bisa menutup setoran. Padahal mereka butuh untuk menafkahi keluarga,” ujarnya.