SOLOPOS.COM - Usai gempa 7,4 mengguncang NTT, sebagian warga berlari ke arah bukit setelah adanya peringatan tsunami. (Liputan6.com/Dokumen Anton)

Solopos.com, JAKARTA — Kerusakan parah akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 dengan pusat gempa di Larantuka, Nusa Tenggara Timur terjadi di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi M 7,4 terjadi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan kerusakan parah terjadi di Kepulauan Selayar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan sejumlah ruas jalan retak dan beberapa bangunan roboh di Kepulauan Selayar. Namun, pemerintah masih terus melakukan pendataan.

Baca Juga : Diancam Saat Telat Bayar Angsuran Kredit, Sejumlah Debitur di Jogja Mengadu ke OJK

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami baru mendapatkan update [kabar terbaru]. Beberapa kerusakan di Selayar. Di antara, Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Kalau kami lihat ada beberapa gambar di jalan. Ada selokan pecah retak dan beberapa bangunan rumah juga roboh,” kata Dwikorita dalam jumpa pers, seperti dilansir Suara.com, Selasa (14/12/2021).

BMKG terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyisir daerah terdampak. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi korban jiwa maupun luka-luka.

“Untuk korban jiwa belum dapat informasi. Ada berapa akan kami koordinasi dengan BPBD. Berapa jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan di masing-masing,” tutur dia.

Baca Juga : Miris, 2 Siswi SMA Ini Ditemukan Teler di Alun-Alun Caruban Madiun

BMKG mendeteksi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 Lintang Selatan (LS) dan 122,24 Bujur Timur (BT). Pusat gempa di laut pada kedalaman 10 kilometer (km) berjarak 112 kilometer arah barat laut Kota Larantuka, NTT.

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur bagian utara.

Peingatan dini tsunami sudah berakhir pukul 12.20 WIB atau dua jam setelah gempa karena tidak terdeteksi kenaikan muka air laut lagi. BMKG mengimbau masyarakat kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga : Korban Tenggelam Lomba Dayung Perahu Naga Cilacap Ditemukan

Tetapi, katanya, masyarakat harus memastikan tempat atau rumah yang ditinggali masih kokoh. BMKG memperingatkan potensi gempa susulan.

Sejauh ini, gempa susulan masih terus terjadi. Tercatat ada lebih dari 15 gempa dengan kekuatan maksimum M 5,4 hingga M 5,6 per 15.31 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya