SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Wonogiri meminta informasi kepada warga terkait kebakaran yang dilaporkan terjadi di Nglogung RT 003/RW 015, Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Minggu (7/6/2020). Petugas kecele karena di dusun tersebut ternyata tak ada kebakaran. (istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Unit Pemadam Kebakaran atau Damkar Satpol PP Wonogiri mendapat laporan palsu, Minggu (7/6/2020) pukul 10.30 WIB. Alhasil, tim damkar pun kecele saat sampai di lokasi yang diinformasikan terjadi kebakaran.

Peristiwa itu menjadi perbincangan hangat warga, terutama dalam grup media sosial (medsos). Banyak pengguna medsos menyayangkan tindakan pelapor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo, mengonfirmasi petugas damkar menerima laporan palsu. Awalnya, ada seseorang yang memberi informasi rumahnya kebakaran melalui telepon kantor. Dari suaranya penelepon kemungkinan anak-anak.

Tes PCR Covid-19 Bakal Diperbanyak Jadi 30.000 Per Hari

Ekspedisi Mudik 2024

Penelepon juga menyebutkan alamat lengkap rumahnya yang dilaporkan kebakaran, yakni Dusun Nglogung RT 003/RW 015, Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri. Petugas sempat menanyakan keberadaan orang tua, tetapi penelepon menjawab orang tuanya sedang tak di rumah. Namun, petugas tak menanyakan lebih detail mengingat tim harus segera diterjunkan ke lokasi.

Satu regu damkar pun langsung ke lokasi dengan membawa satu unit mobil damkar. Mobil melaju kencang dengan menyalakan sirine seperti prosedur umum saat menuju lokasi kebakaran. Sesampainya lokasi yang dimaksud penelepon, kondisi dusun tenang seperti tak terjadi peristiwa berbahaya apa pun.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kehadiran mobil damkar saat itu justru mengundang perhatian warga. Warga penasaran rumah siapa yang terbakar. Setelah itu petugas bertanya kepada ketua RT setempat.

“Pak RT bilang tak ada kebakaran di wilayahnya,” kata Waluyo saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Kronologi Penipuan Semanggi Solo: Kenalan di Medos, Dekat, Lalu Kuras ATM

Dia menyayangkan tindakan penelepon. Dia meminta warga tak iseng atau mengerjai petugas damkar. Setiap laporan harus sesuai fakta. Waluyo juga mengimbau warga tak memanfaatkan kesigapan petugas dalam merespons setiap laporan kebakaran untuk hal tak terpuji.

“Setiap ada laporan masuk kami secepat mungkin merespons. Tim langsung terjun ke lokasi. Tapi kesigapan kami ini jangan dijadikan bahan lelucon atau sejenisnya,” imbuh Waluyo.

Jadi Pembelajaran

Dia bersyukur lokasi yang dilaporkan penelepon tidak terjadi kebakaran. Menurut Waluyo, lebih baik petugas merespons laporan segera mungkin dari pada harus menunggu kejelasan informasi terlebih dahulu, meski hasilnya harus kecele.

Hal tersebut karena informasi yang masuk dianggap sesuai fakta. Oleh karena itu petugas langsung meluncur ke lokasi yang dilaporkan terjadi kebakaran sesaat setelah menerima laporan, meski peneleponnya seorang anak sekali pun.

“Peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami dan masyarakat. Sebelumnya tak pernah ada kejadian sepert ini. Kami akan memperbaiki mekanisme pelaporan,” ulas Waluyo.

Lama Tak Muncul, Dorce Gamalama Melamar Jadi Sopir Raffi Ahmad

Warga Nglogung, Pranoto, menyesalkan tindakan warga yang memberi laporan palsu. Menurut dia untungnya tidak terjadi kebakaran di lokasi lain ketika informasi tersebut diterima petugas. Apabila di saat bersamaan ada kebakaran di tempat lain petugas bisa terlambat datang ke lokasi kebaran yang benar-benar terjadi itu.

Dia menilai Unit Damkar Wonogiri perlu menggunakan telepon seluler (ponsel) untuk menerima laporan, agar nomor telepon penelepon bisa terlacak. Kontak penelepon perlu dicatat untuk mengantisipasi kejadian ini terulang lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya