SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 111 peristiwa kebakaran ditangani petugas Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten selama setahun pada 2022. Peristiwa kebakaran terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Klaten Utara.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Klaten, Klaten Utara menduduki ranking pertama jumlah kejadian kebakaran yang ditangani Damkar Klaten dengan 15 kejadian. Disusul Kecamatan Ceper dengan 13 kejadian, Juwiring 10 kejadian, serta Klaten Tengah sembilan kejadian dan Trucuk delapan kejadian kebakaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain menangani kebakaran di wilayah Klaten, Damkar Klaten juga membantu pemadaman kebakaran di wilayah Sukoharjo dan Prambanan, Sleman.

Sepanjang 2022, ada empat kecamatan di Klaten yang tercatat tak ada kejadian kebakaran yang dilaporkan ke Damkar Klaten. Keempat kecamatan itu yakni Gantiwarno, Jatinom, Karangnongko, serta Kemalang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, objek yang terbakar beragam dengan jumlah terbanyak bangunan yakni ada 45 unit. Selain itu, objek lain yakni kompor gas, kandang ternak, lahan, instalasi listrik, rumpun bambu, mobil, oven briket, oven kayu, oven tembakau, limbah, serta bengkel.

Penyebab kebakaran beragam seperti akibat pembakaran sampah, korsleting, over heat oven, tungku masak, selang tabung elpiji, lilin, obat nyamuk, serta puntung rokok.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, melalui Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, menjelaskan penyebab kejadian kebakaran akibat korsleting listrik di Klaten cukup tinggi. Beberapa kejadian kebakaran yang menimpa bangunan seperti rumah serta pabrik disebabkan lantaran korsleting listrik.

Salah satu kejadian kebakaran yang diduga disebabkan akibat korsleting, yakni kebakaran yang terjadi pada gudang kain salah satu pabrik konveksi di Kecamatan Pedan pada Desember 2022.

“Di beberapa kejadian kebakaran di rumah, mohon maaf, kabel yang digunakan tidak sesuai standar. Seperti ada yang menggunakan kabel dengan serabut kecil serta ada yang menggunakan kabel telepon. Sementara, pemakaian listrik melebihi beban daya. Kemudian penyambungan kabel listrik tidak tertutup dengan sempurna,”  kata Sumino saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (5/1/2023).

Terkait upaya antisipasi kebakaran akibat korsleting listrik, Sumino mengatakan instalasi listrik menggunakan kabel yang sesuai standar nasional Indonesia (SNI). Selain itu, pemakaian listrik tidak melebihi beban daya.

Pengecekan secara rutin juga disarankan guna memastikan instalasi kelistrikan di bangunan baik rumah maupun pabrik tidak berpotensi menimbulkan korsleting. Bahkan, dia menyarankan untuk kelistrikan pada bangunan pabrik dicek secara berkala setiap pergantian sif.

Disinggung peristiwa kebakaran terbanyak di wilayah Klaten Utara, Sumino mengatakan di wilayah tersebut petugas Damkar kerap menerima laporan terkait kebakaran yang disebabkan pembakaran sampah.

“Seringnya laporan itu tentang pembakaran sampah di lahan kosong yang tidak bisa dikendalikan di wilayah padat penduduk. Kemudian di Klaten Utara juga banyak industri,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya