SOLOPOS.COM - Tampilan depan rumah subsidi di Perumahan Maritza PT Heda Karya, Kabupaten Boyolali, Kamis (11/8/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com Stories

Solopos.com, BOYOLALI –  Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari situs resmi rumah subsidi yakni https://sikumbang.ppdpp.id/ , total rumah subsidi yang dibangun di Boyolali sebanyak 12.510 unit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wilayah perumahan subsidi di Boyolali yang paling banyak peminat yakni Kecamatan Ngemplak, Teras, dan Mojosongo. Hal ini disebabkan lokasinya berdekatan dengan Solo.

Situs itu menyebutkan jumlah unit terjual di Kecamatan Ngemplak sekitar 569, jumlah unit yang masih tersisa sekitar 107, dan jumlah di-booking sekitar 11 yang berada di empat lokasi perumahan.

Kecamatan Teras masuk urutan kedua dengan jumlah unit terjual 505, unit terdaftar 895, unit yang masih belum terjual 268, dan proses booking sebanyak 73.

Kecamatan Simo peminatnya masih sedikit yakni hanya lima unit rumah subsidi terjual, dan delapan unit tersisa. Sementara, Kecamatan Boyolali juga peminatnya sedikit yakni hanya terjual sembilan unit rumah subsidi dan dua unit rumah subsidi yang sudah dipesan atau booking.

Baca juga: Bingung Cari Rumah Subsidi, Coba 3 Aplikasi Online Ini

Harganya rumah subsidi di Boyolali rata-rata masih menggunakan tarif lama pada 2021 yakni Rp 150,5 juta dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi. Bangunan memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Masih berdasarkan data https://sikumbang.ppdpp.id/, ada beberapa kecamatan yang belum dilirik pengembang perumahan subsidi di Boyolali, yakni Kecamatan Selo, Kecamatan Musuk, Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Juwangi, dan Kecamatan Kemusu.

Sebelumnya, Pemkab  Boyolali melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) menyampaikan perumahan subsidi di wilayah Ngemplak menjadi  primadona. Namun, saat ini mulai penuh.

Pengembang sekarang bergeser ke wilayah lainnya seperti di Sambi, Klego, Simo, hingga Karanggede. Wilayah tersebut mulai dilirik pengembang karena berdekatan dengan fasilitas umum dan mulai banyak dibangun pabrik.

Kepada Bidang (Kabid) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Boyolali, Tulus Raharjo, mewakili Kepada DPKP Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo, Rabu (10/8/2022) mengatakan sejak 2015 hingga 2022 ada 5.871 unit rumah subsidi yang dibangun.

Baca juga: Hampir Target, Program Sejuta Rumah Per November Tembus 931.592 Unit

Sementara, dalam waktu dekat sekitar 7.107 unit rumah dalam program perumahan subsidi juga bakal dibangun di Boyolali.

“Sekitar 7.107 unit itu masih dalam proses rencana dan sudah ada di data kami. Jumlah tersebut nanti bakal ke Sambi, Simo, Klego, kemudian ada di Karanggede tapi sedikit,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Rabu (10/8/2022).

Tulus mengatakan pembangunan perumahan subsidi sudah mulai bergeser ke arah Sambi dan Klego karena di dua tempat tersebut sudah ada pabrik.
Pabrik di dua kecamatan tersebut mampu menarik pekerja dari luar kabupaten seperti dari Grobogan.

Sehingga, lanjut Tulus, perumahan subsidi dibangun untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal pekerja.

“Di belakang pabrik yang di Klego itu sudah rencana ada sekitar 500-an unit yang akan dibangun. Itu baru persiapan untuk proses perizinan perumahan di sana,” jelas dia.

rumah subsidi di Boyolali
Kepada Bidang (Kabid) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Boyolali, Tulus Raharjo (kiri), saat membaca data bersama rekan kerjanya di kantor DPKP Boyolali, Rabu (10/8/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Baca juga: 81 Juta Milenial Belum Punya 

Lebih lanjut, Tulus mengungkapkan data DPKP Boyolali mulai 2015 – Juli 2022 menunjukkan ada sekitar 5.871 unit rumah dalam program perumahan bersubsidi di Boyolali.

Saat disinggung mengenai persebaran perumahan subsidi di Boyolali, Tulus mengungkapkan para pekerja yang bekerja di Solo, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo biasanya membeli di wilayah Ngemplak dan sekitarnya.

“Yang sekitar Ngemplak itu berkembang ke arah barat seperti di Sambi dan sebagian Simo. Sedangkan untuk pekerja di daerah Klaten dan sekitarnya bisa mengambil di wilayah Mojosongo dan Teras,” kata dia.

Selanjutnya, Tulus mengungkapkan area yang biasanya dicari oleh para pengembang adalah area yang memiliki akses mudah ke arah kota dan dekat dengan fasilitas umum seperti pasar dan sekolah.

Tulus mengungkapkan sejak 2017, Kecamatan Ngemplak banyak dilirik investor. Ngemplak Boyolali layaknya primadona perumahan baik subsidi maupun komersil.



Baca juga: BTN Targetkan Pembiayaan 200.000 Rumah Bersubsidi Tiap Tahun

“Kalau Ngemplak kan enggak begitu jauh dari Kota Solo dan dekat dengan pasar-pasar tradisional. Jadi perkembangan perumahan baik subsidi maupun komersil, tapi jumlahnya lebih banyak yang subsidi karena biasanya komersil itu agak sulit untuk menjual,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya