SOLOPOS.COM - Wahyu Hasbulah, 30, diborgol tangannya saat dimintai keterangan polisi dalam gelar kasus di Mapolres Sragen, Rabu (3/3/2021). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Polres Sragen menangkap Wahyu Hasbulah, 32, spesialis pencuri sepeda motor yang biasa beroperasi di wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Dia ditangkap setelah mencuri motor di masjid yang berada di Gondang, Sragen.

Aksi itu dilakukan Wahyu pada awal Februari 2021 lalu. Saat itu, Wahyu mencuri motor yang ditinggal pemiliknya salat di masjid. Kebetulan, kunci sepeda motor itu masih menempel pada motor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Merinding! Eks Staf Ahli Bupati Wonogiri Sudah Siapkan Peti Mati hingga Kuburan, Padahal Masih Hidup

Setelah mendapat laporan itu, jajaran Polsek Gondang mengejar tersangka yang melarikan diri hingga ke Malang. “Tersangka kami tangkap di Malang saat ingin menjual sepeda motor itu,” ujar Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, dalam jumpa pers di Mapolres Sragen, Rabu (3/3/2021).

Dari hasil pengembangan penyelidikan, ternyata itu adalah aksi pencurian motor ke-13 dari tersangka. Sebelum beraksi di Sragen, tersangka telah mencuri motor di 12 tempat di Jatim dan Jateng seperti Bojonegoro, Ngawi, Rembang, Blora dan lain-lain. Semua sepeda motor hasil curian kemudian dijual ke Malang.

“Semua sepeda motor yang dicuri itu kuncinya masih ada. Jadi, dia spesialis pencuri motor dengan kunci motor yang masih ada. Ini diharapkan jadi perhatian bersama. Walau sudah di rumah sekalipun, jangan meletakkan sepeda motor dengan kunci yang masih menempel,” papar Kapolres Sragen.

Beraksi Sendirian

Saat beraksi, Wahyu seorang diri atau tidak dibantu oleh teman. Ia sengaja berkelana dengan naik truk secara gratis. Setelah turun di suatu tempat, ia kemudian berjalan kaki. Saat berjalan kaki itu, ia mondar-mandir untuk mencari mangsa.

Baca Juga: Gegara Utang Rp50.000, Pria Mabuk Ngamuk Sayat 4 Orang Pakai Pisau di Sragen

Ia sengaja mengamati sepeda motor yang terparkir di halaman rumah warga yang sepi. Bila kunci sepeda motor itu masih menempel, ia lalu membawa kabur motor itu.

“Biasanya saya menumpang truk. Hanya sepeda motor yang ada kuncinya yang saya bawa kabur. Semua motor saya jual ke Malang dengan harga beda-beda. Untuk sepeda motor Honda Beat biasa saya jual Rp4 juta,” papar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya