SOLOPOS.COM - Pekerja menanam tanaman bunga di Taman Wisata Bimardi Farm and Park, Sendang Ijo, Selogiri, Wonogiri, Desember 2020 lalu. (Solopos-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Para pengelola tempat wisata di Kabupaten Wonogiri berharap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM tak diperpanjang, agar mereka bisa membuka usaha.

Mereka berjanji akan menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19 dengan sangat ketat, jika nanti tempat wisata di Wonogiri boleh dibuka setelah PPKM berakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penanggung jawab Wisata Bimardi Farm and Park, Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Daryanto, kepada Solopos.com, Senin (1/2/2021), menyampaikan pihaknya selalu mematuhi kebijakan pemerintah ihwal penutupan tempat wisata.

Baca juga: Bangga, Ganjar Beri Penghargaan 5 Kabupaten/Kota Tercepat Gelar Vaksinasi

Ekspedisi Mudik 2024

Hingga kini pengelola belum membuka usaha. Bahkan, saat Pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah membolehkan tempat wisata dibuka, akhir November lalu, Bimardi Farm and Park tetap tutup untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Saat pengelola berencana membukanya, Pemerintah Kabupaten Wonogiri kembali melarang tempat wisata dibuka, lantaran kasus Covid-19 meningkat signifikan.

Tak lama kemudian pemerintah menerapkan PPKM 11-25 Januari lalu diperpanjang 26 Januari-8 Februari mendatang.

Baca juga: Epidemiolog Dorong PSBB Murni, Begini Respons Satgas Covid-19

Alhasil, tempat wisata yang menyajikan taman bunga dan dilengkapi koleksi berbagai binatang itu belum pernah buka sejak kali pertama dilarang buka pada Maret 2020 lalu.

“Harapan saya semoga PPKM tidak diperpanjang. Pengeluaran kami ada terus, tapi sama sekali tidak ada pemasukan selama tutup ini,” kata Daryanto saat dihubungi.

Kurang Tiga Bulan

Dia menceritakan Bimardi Farm and Park Wonogiri buka usaha secara efektif hanya lebih kurang tiga bulan. Tempat wisata seluas lebih kurang 4 hektare itu kali pertama dibuka Desember 2019. Pengunjung selalu memadatinya.

Pada hari biasa pengunjung lebih kurang 500 orang, sedangkan saat akhir pekan lebih dari 1.000 orang. Harga tiket Rp7.500/orang.

Namun, saat masyarakat luas mulai mengenal Bimardi Farm and Park Wonogiri, Covid-19 mewabah pada Maret 2020. Pemerintah Kabupaten meminta seluruh tempat wisata ditutup.

Baca juga: Sepekan PPKM Periode Kedua, Sragen Keluar Dari Zona Merah Risiko Covid-19

“Pendapatan yang kami peroleh selama buka tiga bulan itu sudah habis buat pemeliharaan dan pengeluaran lainnya. Kalau ditutup terus usaha bisa semakin sulit,” imbuh Daryanto.

Dia akan menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat jika pemerintah membolehkan tempat wisata dibuka. Pengelola sudah menyiapkan empat unit pengukur suhu tubuh digital dan lebih dari 10 tempat cuci tangan di pintu masuk maupun di area dalam.

Mengawasi Pengunjung

Pengunjung akan diwajibkan memakai masker saat akan masuk dan selama di tempat wisata. Selain itu harus mencuci tangan sebelum masuk. Pengelola akan membentuk tim yang bergerak mengawasi pengunjung. Jika ada pengunjung yang melepas masker atau berkerumun, tim akan menegur.

Terpisah, Manajer Wisata Kitagawa Pesona Bali, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Lukman Budi Prasetyo, mengharapkan hal sama.

Baca juga: TSTJ Solo Tutup Setahun, Tiket Online Bisa Dipakai Sampai 2022

Namun, apabila PPKM akan diperpanjang lagi dia meminta pemerintah memberi solusi mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi pemilik dan pengelola akibat ditutupnya usaha pariwisata. Apabila boleh dibuka, Lukman akan menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat.

“Kalau pun harus mengurangi kapasitas pengunjung, kami siap. Bahkan, kami sudah membuat konsep pembatasannya berdasar kapasitas gazebo,” ujar Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya