SOLOPOS.COM - Satpol PP Sukoharjo menertibkan puluhan pedagang Pasar Harjodaksino yang nekat menggelar dagangan di sepanjang Jalan Ir Soekarno, Selasa (14/7/2020). (Espos/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pedagang Pasar Harjodaksino Solo punya alasan kenapa nekat menggelar dagangan di sepanjang Jl. Ir Soekarno, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (14/7/2020).

Mereka mengaku nekat berjualan lantaran tak punya penghasilan. Penutupan pasar selama sepekan mendatang tersebut membuat pedagang kelimpungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya tidak punya penghasilan lagi kalau tidak jualan. Apalagi seminggu diminta tidak jualan," keluh salah satu pedagang sayuran Pasar Harjodaksino, Sutiyem, 55, kepada Solopos.com, Selasa.

Sekda Grobogan Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, penutupan pasar selama sepekan sangat memberatkan. Meski, dia menyadari penutupan pasar terpaksa dilakukan Pemkot Solo sebagai upaya memutus penyebaran virus corona.

Sutiyem mengaku dia tak tahu lagi harus bagaimana jika tidak berjualan. "Makanya hari ini [Selasa] saya dan teman-teman pedagang lainnya jualan di sini [Jl. Ir Soekarno, Sukoharjo]," kata dia.

Pedagang lain, Parjinah, 51, mengungkapkan bersama puluhan pedagang oprokan pasar tersebut menggelar dagangan di Jl. Ir. Soekarno, Sukoharjo. Berjualan di lokasi itu hanya sementara selama Pasar Harjodaksino Solo ditutup.

Antisipasi Erupsi Merapi, Hewan Ternak Besar di Klaten Didata, Capai 10.000-an Ekor

Sebagian Pedagang Pasar Harjodaksino Warga Sukoharjo

Dia menambahkan sebagian pedagang yang menggelar dagangan di Jl. Ir. Soekarno, Sukoharjo, merupakan warga Sukoharjo. Sebagian pedagang pasar lainnya berasal dari Solo.

"Kami nekat jualan di sini karena saya juga warga Sukoharjo. Tapi ternyata baru jualan sudah dioprak-oprak Satpol PP," keluh dia.

Parjinah berharap ada solusi bagi para pedagang terkait penutupan pasar. Minimal bagi pedagang yang bukan menjadi kontak erat dengan pasien positif Covid-19 diperbolehkan jualan di lokasi lain.

Fix! Ekonomi Singapura Masuk Jurang Resesi, Ini Penjelasannya

Dia keberatan jika semua pedagang Pasar Harjodaksino Solo dilarang berjualan hanya gegara satu orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menyarankan hanya pedagang yang kontak erat dengan pedagang positif Covid-19 yang dilarang berjualan.

"Jadi jangan semua pedagang diminta tutup. Mestinya yang kontak erat saja," kata Parjinah.

Sebagaimana diketahui salah seorang pedagang Pasar Harjodaksino Solo meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19. Guna memutus rantai penyebaran virus corona, Pemkot Solo menutup Pasar Harjodaksino mulai 14-20 Juli mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya