Curhat Ngenes ABK WNI di Kapal China: Makan Umpan Ikan Bau Simpanan 13 Bulan

Solopos.com, JAKARTA – Kisah tragis yang dialami WNI ABK Long Xing 629 milik China akhirnya terungkap dan viral di media sosial. Anak buah kapal (ABK) yang berasal dari Indonesia itu mengaku mendapat diskrimasi soal makanan hingga keracunan.

Kisah tragis yang dialami WNI ABK Long Xing 629 China itu diceritakan oleh Dalimunthe and Tampubolon Lawyers (DNT) selaku pengacara. Dinformasi tersebut didapatkan setelah Advocates for Public Interest Law (APIL) Korea Selatan melakukan wawancara dengan para ABK yang menjalani karantina di Korea Selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan Aktivitas Seismik, Dentuman di Jateng Berasal dari Gelombang Jet?

WNI ABK Long Xing 629 China itu mendapat makanan berupa umpan ikan yang berbau menyengat. Akibatnya ada beberapa dari mereka yang keracunan.

“ABK sering diberi makanan berupa umpan ikan berbau. Sehingga mereka mengalami gatal dan keracunan makanan,” terang DNT dalam siaran pers seperti dikutip dari Suara.com, Senin (11/5/2020).

Makanan Simpanan

Para WNI ABK itu juga diberikan makanan yang sudah disimpan selama 13 bulan di mesin pendingin oleh koki China. Perlakuan ini berbanding terbalik dengan yang diterima ABK China.

“ABK Indonesia diberi makanan berupa sayur-sayur dan daging ayam yang sudah berada di freezer sejak 13 bulan. Sedangkan ABK China selalu memakan bahan segar,” sambung mereka.

Bukan Harimau, Ini Dugaan Suara Auman Misterius di Lereng Merapi yang Bikin Geger Warga Klaten 

Para WNI ABK Liong Xing 629 China itu juga diberi minum berupa air laut sulingan yang masih terasa asin. Air sulingan ini jelas sangat membahayakan kesehatan.

Sementara ABK China diberi minum berupa air mineral dalam kemasan botol. Urusan jam kerja juga berbeda jauh.

Para WNI diminta bekerja selama 18 jam. Saat tangkapan ikan melimpah, mereka bisa bekerja dua hari dua malam tanpa istirahat.

Eksploitasi yang dialami para ABK Liong Xing 629 China itu terungkap berdasarkan video pemberitaan media Korea Selatan. Dalam video tersebut dijelaskan ada empat jenazah WNI yang dibuang ke laut oleh kapten kapal lantaran dikhawatirkan menularkan penyakit.