Kualitas sayuran yang masuk ke Jogja menurun seiring musim hujan yang berlangsung saat ini
Harianjogja.com, JOGJA-Kualitas sayuran yang masuk ke Jogja menurun seiring musim hujan yang berlangsung saat ini. Akibatnya, pedagang sayuran tidak mampu memenuhi semua permintaan konsumen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ida, pedagang sayuran di Pasar Beringharjo mengatakan, banyak sayuran yang cepat busuk lantaran terus terkena air hujan. Sayuran kangkung, sawi, dan bayam termasuk sayuran yang mudah busuk sehingga jumlah pasokan dari petani terbatas. Harganya pun juga naik signifikan.
Ia mengatakan, sebenarnya momentum akhir tahun menjadi kesempatan pedagang untuk menjual barang dagangannya lebih banyak karena permintaan konsumen meningkat seiring libur sekolah dan akhir tahun.
“Tapi malah justru [pedagang] enggak bisa penuhi kebutuhan konsumen 100 persen karena barangnya enggak ada. Paling hanya 70 persen,” kata Ida, Senin (18/12/2017).
Kesehariannya, ia mendatangkan sayuran dari daerah Magelang. Di daerah pegunungan tersebut para petani sayuran banyak yang mengalami gagal panen. Komoditas yang dikirimkan hanya terbatas dan membuat harga jualnya mahal.
Ia memprediksi, kondisi ini masih akan berlangsung sampai akhir tahun. “Selama masih hujan, barang-barangnya jelek-jelek. Aslinya, apapun itu pengaruhnya sama cuaca. Lebaran itu harganya [sayuran] enggak naik karena enggak hujan,” tuturnya.
Saat ini, harga komoditas sayuran tertinggi adalah brokoli yang mencapai Rp30.000. Saat normal, brokoli dijual kisaran Rp10.000-Rp15.000. Selada juga mengalami hal yang sama. Sayuran yang digunakan untuk lalapan ini melejit sampai Rp30.000 sejak dua pekan lalu.