SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca ekstrem berupa hujan deras. (JIBI/Dok)

Cuaca ekstrem kemungkinan masih akan terjadi hingga bulan depan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi selama Maret ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi pergantian musim akan terjadi pada April mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kelompok Operasional Staklim BMKG DiY Djoko Budiyono menjelaskan berdasarkan pantauan satelite cuaca, langit di wilayah DIY selama Maret ini banyak tertutup awan. Terutama awan-awan jenis konvektif (Cumulonimbus).

“Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/3/2017).

Selain hujan dengan intensitas lebat, petir dan angin kencang dengan durasi yang pendek juga berpotensi terus terjadi. Terutama di wilayah utara DIY seperti Sleman ,  Kulonprogo dan Kota Jogja. “Wilayah-wilayah ini mempunyai potensi lebih banyak kejadian hujan,” katanya.

Berkumpulnya awan-awan jenis konvektif di wilayah DiY, terang Djoko, disebabkan sejumlah hal. Di antaranya, adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin. “Selain itu, terjadi kelembaban udara yang tinggi dilapisan bag atas  atmosfer. Kelembabannha di atas 80 persen,” jelasnya.

Faktor lain yang menyebabkan kondisi itu, lanjut Djoko, tidak lepas sari pengaruh penghangatan suhu permukaan laut (29-31 C) di selatan Jawa. Kondisi tersebut, katanya, memicu pertumbuhan awan-awan konvektif  terutama di siang-sore hari. Karakter cuaca saat ini bisa dirasakan terutama di pagi hingga siang hari di mana suhu (temperatur) cukup panas. Sebaliknya, menjelang sore hingga malam hari berpotensi hujan.

“Makanya selama Maret ini, potensi hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi. Peralihan musim atau pancaroba akan terjadi pada April hingga Mei mendatang,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan menjelaskan, potensi hujan disertai angin kencang di Sleman cukup tinggi. Masyarakat diharapkan mewaspasai kondisi dengan dampak banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin yang mungkin dapat terjadi. “Hari ini (kemarin) hujan dan angin kencang melanda Dusun Kaliwanglu Harjobingun Pakem dan Beji.  Beberapa rumah rusak akibat tertimpa pohon, sudah terkondisikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya