SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Cuaca Ekstrem berupa hujan di musim kemarau.

Harianjogja.com, Jogja–Hujan yang beberapa hari terakhir mengguyur DIY disebabkan karena adanya pusaran angin tertutup atau juga dikenal dengan sebutan eddy di bagian barat Pulau Sumatra. Pusaran angin tertutup adalah kondisi yang tercipta karena gerakan angin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Djoko Budiyono menyampaikan pusaran angin tertutup di wilayah bagian Barat Pulau Sumatra kemudian menyebabkan munculnya konvergensi atau pertemuan angin di Pulau Jawa. Dampak dari pertemuan angin itu memunculkan awan-awan hujan termasuk DIY bagian utara dan timur.

“Di wilayah DIY memang masih bulan kemarau, tapi walaupun masih musim kemarau tetap memungkinkan terjadinya hujan. Ada periode tertentu dimana kondisi udara memungkinkan terjadinya hujan, namanya adalah pusaran angin tertutup. Pusaran angin tertutup terjadi karena gerakan angin, angin kan selalu dinamis, tidak statis,” jelas Djoko ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (27/6/2017).

Djoko melanjutkan hujan yang turun di beberapa daerah DIY saat musim kemarau masih bisa dikatakan normal karena intensitasnya masih berada dibawah 50 milimeter per dasarian atau per 10 hari. Ia menyebut intensitas hujan beberapa hari terakhir hanya sampai 10 sampai 20 milimeter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya