CUACA EKSTREM : Hujan Deras, Warga Harus Selalu Waspada

Cuaca ekstrem mungkin masih terjadi hingga beberapa hari ke depan

Harianjogja.com, KULONPROGO — Bencana longsor terjadi di sejumlah titik di kawasan perbukitan menoreh Kulonprogo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mengimbau masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan untuk memperkecil resiko bencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setidaknya terdapat enam titik longsor yang telah dilaporkan kepada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kulonprogo hingga Kamis (2/2/2017) pagi. Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulonprogo, Khamdani mengatakan, tim telah bergerak untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Untuk sementara ini masih aman dan nihil korban,” ucap Khamdani.

Khamdani memaparkan, longsor paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Girimulyo, yaitu sebanyak tiga titik. Longsor yang dampaknya dinilai relatif lebih besar terjadi di Dusun Tompak Desa Giripurwo karena mengancam dua rumah warga. Sebuah kandang ternak dan kamar mandi bahkan sudah rusak terkena material longsor. Meski begitu, dua longsor lain di Girimulyo tidak bisa dianggap enteng karena juga mengenai rumah warga di Dusun Gendu dan Jonggrangan, Desa Jatimulyo.

Bencana yang sama juga terjadi di Kalibawang dan tersebar di dua lokasi berbeda. Pertama, longsor dilaporkan mengenai bagian dapur dari sebuah rumah milik warga di Dusun Potronalan, Desa Banjaroya. Kedua, bangket atau talud sepanjang 50 meter dan tinggi empat meter longsor dan mengganggu kelancaran akses jalan kabupaten di Dusun Brajan, Desa Banjararum. Selain itu, Pusdalops BPBD Kulonprogo pun menerima informasi mengenai longsor yang terjadi pada tebing setinggi tujuh meter dan lebar lima meter yang sempat mengenai sebagian badan jalan di wilayah Dusun Sendangrejo, Kecamatan Purwoharjo, Samigaluh.