SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Cuaca ekstrem, peralihan musim dapat menimbulkan bencana angin kencang

Harianjogja.com, BANTUL– Masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap sejumlah bencana yang mengancam pada masa pancaroba alias peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang terjadi saat ini. Bencana angin kencang merupakan salah satu yang paling rawan terjadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dwi Daryanto mengatakan, saat terjadi pergantian musim, bencana seperti angin kencang dan dan petir kerap terjadi.

“Karena saat pergantian musim, angin kencang itu sering terjadi sehingga menyebabkan bencana seperti pohon tumbang, rumah roboh bahkan korban jiwa,” kata Dwi Daryanto, Kamis (28/9/2017).

Dwi merujuk pengalaman tahun-tahun sebelumnya pada periode pancaroba, kejadian bencana angin kencang terus meningkat. Tahun lalu tercatat lebih dari 100 kejadian bencana angin kencang di Bantul.

“Tahun sebelumnya lagi [2015 dan 2014] jumlah titik bencana tidak sampai seratus kejadian dalam setahun. Trennya itu selalu meningkat,” kata dia.

Peningkatan kejadian bencana angin kencang tersebut diperparah dengan semakin padatnya permukiman penduduk. Angin kencang cap kali menyebabkan pohon tumbang yang menimpa rumah maupun bangunan umum lainnya. Tahun lalu, angin kencang berujung pohon tumbang menyebabkan tiang listrik tumbang di Jalan Samas. Sedangkan di wilayah Kecamatan Kasihan, ratusan pohon tumbang terjadi tiba-tiba setelah dilanda angin kencang.

Saat ini kata Dwi Daryanto, hampir semua wilayah di Bantul rawan terhadap angin kencang. Tidak lagi sejumlah wilayah seperti tahun-tahun sebelumnya. Potensi angin kencang yang semakin masif menurutnya dipicu banyak hal antara lain karena faktor perubahan iklim yang dialami seluruh warga dunia. Beruntung kata Dwi Daryanto, khusus di Bantul, angin kencang dan pohon tumbang beberapa tahun terakhir belum pernah menelan korban jiwa.

Selain angin kencang, bencana petir juga mengancam saat pancaroba. Warga diimbau tak berteduh di bawah pohon atau tempat terbuka saat petri melanda. Saat ini lanjutnya, sosialisasi melalui berbagai media maupun melalui forum pertemuan tengah digencarkan untuk waspada terhadap bencana yang terjadi saat pancaroba.

Sementara itu, kejadian angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang telah terjadi pada Rabu (27/9/2017) malam.

“Ada dua lokasi pohon tumbang tapi hanya menutup jalan, tidak sampai menimbulkan kerusakan. Juga ada longsor yang menyebabkan teras salah satu rumah warga di Wonolelo, Pleret rusak terkena longsoran tanah,” terang salah seorang staf Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul yang enggan disebut namanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya