SOLOPOS.COM - Sebuah kapal penyeberangan jenis roll on roll off (Ro Ro) sedang snadar di dermaga pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Cuaca buruk yang mengkibatkan gelombang laut tinggi membuat sejumlah perusahaan pelayaran menghentikan sementara operasi kapal jenis ini karena berisiko tinggi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

Sebuah kapal penyeberangan jenis roll on roll off (Ro Ro) sedang sandar di dermaga pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Cuaca buruk yang mengkibatkan gelombang laut tinggi membuat sejumlah perusahaan pelayaran menghentikan sementara operasi kapal jenis ini karena berisiko tinggi. (JIBI/Bisnis Indonesia/Wahyu Darmawan)

JAKARTA — Sejumlah kapal penyeberangan jenis Ro Ro (roll on roll off) di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam beberapa hari terakhir menunda keberangkatan ke sejumlah daerah di Kalimantan dan Sulawesi karena buruknya cuaca dan tingginya gelombang laut di laut Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PT Dharma Lautan Utama salah satu operator kapal mengembalikan tiket pada 200 penumpang KM Satia Kencana III karena tidak diberangkatkan pada Sabtu 5 Januari 2013. Direktur Operasional dan Usaha PT Dharma Lautan Utama, Rahmatika Ardianto mengatakan pengembalian tiket kepada 200 penumpang KM Satia Kencana tujuan Surabaya Banjarmasin karena cuaca buruk. “Pada Sabtu kita kembalikan pembayaran tiket pada 200 orang [penumpang] KM Satia Kencana III karena cuaca buruk, kita tidak mau mengambil risiko, ” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (8/1/2013).

Rahmatika menjelaskan pada awalnya Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) Jakarta menyatakan cuaca pada Sabtu 5 Januri 2013 masih aman untuk kegiatan pelayaran namun berdasarkan informasi rill dari sejumlah kapal yang sedang berlayar gelombang di tengah laut mencapai 4 hingga 5 meter. Rahmatika menambahkan pada awalnya pihak BMKG memperkirakan tinggi gelombang mencapai 2 meter untuk rute pelayaran Suarabaya menuju Banjarmasin namun pihaknya mendapat informasi dari sambungan radio pantai sejumlah kapal yang sedang berlayar tinggi gelombang mencapai 4 hingga 5 meter.

Dia mengungkapkan dalam 7 hari ke depan berdasarkan data BMKG cuaca diperkirakan belum aman untuk melakukan pelayaran.
PT Dharma Lautan Utama, tuturnya, sejak Sabtu 5 Januari menunda keberangkatan 6 kapal ro ro (roll on roll off) karena tingginya gelombang laut.

Humas PT Pelabuhan Indonesia III, Edi Prayitno mengatakan sejumlah kapal penumpang milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) masih melakukan pelayaran dan sebagian kapal ro ro (roll on roll off) yang tidak melakukan pelayaran. Edi menjelaskan kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) masih melakukan pelayaran dengan merupakan kapal dengan ukuran besar sedangkan kapal ro ro relatif lebih kecil dan mengangkut penumpang dan sejumah kendaraan seperti truk dan mobil.
“Pihak syahbandar belum melarang [pelayaran] namun inisiatif dari masing-masing operator kapal ro ro. BMKG sudah warning namun belum ada larangan ” ujarnya. Edi menambahkan PT Prima Vista salah satu operator kapal ro ro di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya juga menunda keberangkatan tiga kapalnya yaitu KM Farina Nusantara, KM Mahkota Nusantara dan KM Swarna Bahtera.

Menurutnya akibat cuaca buruk dan penundaan keberangkatan telah terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga 1.000 orang penumpang dan telah terjadi penumpukan penumpang hingga 100 truk. Dia menambahkan penumpukan penumpang dan truk diperkirakan akan meningkat karena banyak kapal ro ro yang tidak beroperasi sesuai jadwal akibat buruknya cuaca.

Menurutnya sejumlah kapal PT Pelni akan mengangkut penumpang yang menuju Sampit Kalimantan dan Papua menggunakan KM Bukit Raya dan KM Gunung Dempo menuju Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya