CSR Award Kembali Digelar, Bupati Klaten Apresiasi Kontribusi Dunia Usaha

Solopos.com, KLATEN — Forum corporate social responsibility (CSR) Klaten menggelar CSR Award 2022 di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (31/10/2022) malam.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Klaten, Pandu Wirabangsa, menjelaskan forum CSR dibentuk dengan tujuan agar kegiatan CSR perusahaan bisa efektif dan selaras dengan pembangunan daerah. Forum itu melibatkan berbagai unsur mulai dari pemerintah serta dunia usaha.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam laporannya, Pandu menjelaskan ada 57 perusahaan yang masuk dalam keanggotaan forum CSR.

“Dari jumlah itu yang aktif melaporkan hingga September 2022 sebanyak 35 perusahaan. Yang belum ada pelaporan ada 16 perusahaan. Anggota forum yang kurang beruntung atau kolaps ada tiga perusahaan dan tiga perusahaan lainnya merger,” kata Pandu.

Sementara, total nilai realisasi CSR di Klaten selama 2022 hingga akhir September mencapai Rp13 miliar.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab menggelar CSR award terdiri atas enam bidang meliputi pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, lingkungan hidup, sosial, serta pembiayaan terbesar. Selain pemberian CSR award, pada kesempatan itu juga dikukuhkan pengurus Forum CSR Klaten periode 2022-2025.

“CSR award sudah dilaksanakan untuk kali ketiga. Pertama pada 2013, berikutnya 2018 dan sedianya di 2021 sesuai tahapan tiga tahun sekali. Karena pandemi Covid-19, pelaksanaan dilakukan pada 2022 ini. Harapan kami ini bisa meningkatkan partisipasi dan komitmen bersama dalam pembangunan daerah secara berkelanjutan,” kata Pandu.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi peran perusahaan yang ada di Klaten dalam pembangunan di Klaten termasuk kontribusi dalam penanganan Covid-19. Mulyani juga mengapresiasi peran perusahaan yang mendukung Pemkab dalam peringatan Hari Jadi ke-218 Kabupaten Klaten serta HUT ke-77 RI.

Berkat dukungan dari dunia usaha, rangkaian kegiatan sukses menghadirkan hiburan gratis termasuk menghadirkan pedangdut, Ndarboy Genk. Tak hanya membikin warga Klaten senang setelah dua tahun puasa panggung hiburan, kegiatan-kegiatan yang digelar menggerakkan ekonomi UMKM di Klaten.

“Semuanya sukses, masyarakat puas, semua terhibur dan senang. Pelaku UMKM dan ekonomi laris berkat dunia usaha yang ada di forum CSR. Mungkin forum ini tidak ada kabupaten/kota lainnya. Semoga forum ini selalu terjaga gotong royong dan keguyubannya untuk warga Klaten,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan total CSR yang disalurkan dunia usaha di Klaten tidak sedikit. Sejak 2012-2022, total CSR yang sudah tersalur mencapai Rp112 miliar.

Mulyani berharap dunia usaha terus memberikan kontribusi untuk membantu pembangunan di Kabupaten Bersinar. Hal itu terutama dalam penanganan kemiskinan dan pengangguran. “Apa yang sudah dimulai mohon dijaga. Kami tidak bisa bekerja sendiri kami butuh bapak ibu semuanya di forum CSR. Tolong dari forum ini memberikan kontribusi besar dalam rangka rehab RTLH. Di Klaten ada 18.011 unit RTLH. Tahun ini 1.800 unit yang diperbaiki pemerintah baik dari APBD Klaten, pemerintah pusat, maupun provinsi,” jelas dia.

Direktur Utama PT BPR Bank Klaten (Perseroda) selaku Ketua Forum CSR Klaten periode 2022-2025, Tulus Yunianto, berharap melalui forum tersebut Klaten semakin maju, mandiri, dan sejahtera.

“Tujuan dari forum CSR adalah menyukseskan program pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan dikukuhkan pengurus forum CSR periode 2022-2025, saya mohon doa restu semoga kami bisa mengemban amanah ini dan mewujudkan apa yang dicita-citakan Kabupaten Klaten,” kata Tulus.

Sementara, pemenang CSR Award 2022 untuk masing-masing bidang yakni RSU PKU Muhammadiyah Delanggu (bidang kesehatan), PT BPR Bank Klaten (Perseroda) (bidang pendidikan), PT Tirta Investama Pabrik Aqua Klaten (bidang pemberdayaan ekonomi), PT Tirta Investama Pabrik Aqua Klaten (bidang lingkungan hidup), RSU PKU Muhammadiyah Delanggu (bidang sosial), dan PT Tirta Investama Pabrik Aqua Klaten (bidang pembiayaan tanggung jawab lingkungan sosial terbesar).