Solopos.com, WONOGIRI—Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri meningkat dalam dua pekan terakhir. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan varian Omicron belum ditemukan pada seluruh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.
“Tidak ada, [semuanya] masih varian Delta dan semoga saja varian Omicron tidak ditemukan di Kabupaten Wonogiri,” ujar Joko Sutopo saat ditemui wartawan seusai rapat koordinasi penanganan Covid-19 dan vaksinasi di Kabupaten Wonogiri di Ruang Plintheng Semar, kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Rabu (2/2/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri melalui situs resmi Pemkab Wonogiri wonogirikab.go.id dan Instagram resmi Pemkab Wonogiri @kabupaten_wonogiri, tercatat hingga Rabu (2/2/2022) pukul 21.00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 62 kasus.
Baca Juga: Giliran 2 Siswa SMAN 1 Wonogiri Positif Covid-19, Satu Kelas PJJ Lagi
Di antara jumlah kasus terbaru itu, 10 orang dirawat inap di rumah sakit dan sisanya melaksanakan isolasi mandiri. Meski demikian, penambahan jumlah itu belum sampai menyebabkan korban meninggal dunia karena Covid-19.
Masih dalam rujukan yang sama, terdapat tiga kecamatan yang berubah menjadi zona kuning (risiko penularan rendah), antara lain Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Sidoharjo, dan Kecamatan Jatisrono. Selain tiga daerah itu, kecamatan lainnya diklaim sebagai zona hijau yang berarti tidak berdampak Covid-19.
Sebelumnya, Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, mengatakan penyebab peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri masih pada transmisi lokal. “Masyarakat juga mulai lengah dalam penerapan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Covid-19 di Wonogiri Meningkat, Ada Tambahan 10 Kasus Baru
Merujuk pada grafik laporan perkembangan Covid-19 hingga 1 Februari 2022, peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri terhitung sejak 22 Januari 2022. Puncaknya terjadi pada 30 Januari 2022, yakni penambahan 10 kasus.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
