SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meniupkan napas ke kantung plastik yang akan diuji dengan alat GeNose Covid-19 di Jogja, Selasa (5/1/2021). (Istimewa-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Varian baru virus corona dari India, B.1617.2, dinyatakan telah masuk ke Jawa Tengah. Buntutnya, para tenaga kesehatan yang menangani pasien pengidap virus varian anyar itu ikut tertular Covid-19 sehingga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo harus sigap bersikap.

Deteksi virus corona varian India itu menyusul hasil tes whole genome sequencing yang dilakukan terhadap 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muat di Cilacap. Tes WGS itu menunjukkan mereka terkonfirmasi Covid-19 varian dari India itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati/wali kota se-Jateng mewaspadai munculnya varian baru Covid-19 itu. Ia meminta semua siaga, mengingat penyebarannya begitu cepat.

 

Baca Juga: Ini Makkah Hasil Jepretan Astronot Jepang dari Luar Angkasa

Hal itu disampaikan Ganjar saat melantik bupati dan wakil bupati Demak Estianah-Ali Maksun serta bupati dan wakil bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (24/5/2021). Apalagi, Ganjar tahu bahwa Estianah dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati adalah dokter.

"Saya minta hati-hati, karena varian baru di Cilacap sudah muncul. Jangan sampai menyebar. Tidak hanya pada Bupati/Wakil Bupati Demak dan Sragen, tapi saya minta semua kepala daerah waspada," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan terus memantau para tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. Semuanya telah diperiksa dan dilakukan tes WGS di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Keganasan Tak Diragukan

"Kita belum tahu hasilnya, mudah-mudahan tidak. Tapi seandainya iya, maka ini bukti keganasan virus ini. Virus begitu cepatnya menyebar, dari sisi pasien dan nakes berhubungan, itu nakesnya bisa ketularan," terangnya.

Hal itu membuktikan bahwa varian baru Covid-19 ini tidak main-main. Tingkat keganasannya tidak bisa diremehkan. "Maka saya kembali minta negara melakukan evaluasi. Hubungan bisnis dengan banyak negara yang punya varian baru, saran saya hentikan sementara," tegasnya.

Kalau tidak bisa, maka SOP yang ada lanjut Ganjar harus benar-benar diperketat dan jika hal itu tidak bisa juga, maka Indonesia akan menghadapi resiko yang berbahaya. "Saya minta negara melakukan itu. Nanti saya rapat dengan pemerintah pusat, akan saya sampaikan terkait hal ini," pungkasnya.

Baca Juga: Beredar, Surat Penonaktifan 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, 13 ABK berkewarganegaraan Philipina dipastikan mengidap varian baru Covid-19 asal India, B.1617.2. Sedangkan 32 tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang juga terkonfirmasi positif dalam proses pemeriksaan.

Belakangan jumlah mereka menggelembung menjadi 47 nakes terpapar Covid-19. "Mereka semua sudah diisolasi. Untuk para nakes, sedang dilakukan pemeriksaan WGS dan ini sedang menunggu hasilnya. Mungkin dalam satu atau dua hari sudah keluar," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing kontak terhadap keluarga nakes itu. Dan untuk pelayanan RSUD Cilacap, untuk sementara layanan rawat jalan ditutup. "Untuk layanan rawat jalannya sementara ditutup sampai tanggal 26 Mei nanti. Kami lakukan sterilisasi tempat-tempat yang ada di sana," katanya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Alif Nazzala Rizqi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya