SOLOPOS.COM - Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO— Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul perkembangan pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang tidak terkendali dalam beberapa pekan terakhir.

Forum Pemred telah membentuk tim khusus serta menyusun beberapa masukan dan rekomendasi kepada pemerintah agar penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan segera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah 16 bulan era pandemi Covid-19, kenaikan kasus positif masih tidak terkendali. Sejak 24 Juni 2021 pertambahan kasus positif per hari mencapai di atas 20.000 orang. Ini kondisi terburuk sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sementara dalam kurun waktu yang sama, tingkat kematian akibat Covid-19 juga makin tinggi,” bunyi pernyataan Forum Pemred dalam siaran pers, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Menanti Keputusan Jokowi Soal PPKM Darurat

Melalui rilis yang ditanda tangani Ketua Kemal Gani dan Sekretaris Arifin Asydhad, Forum Pemred menyatakan kenaikan angka positif Covid-19 tidak diimbangi dengan kesiapan rumah sakit (RS) dan fasilitas layanan kesehatan, serta jumlah tenaga kesehatan (dokter dan perawat) yang memadai.

RS penuh dengan pasien Covid-19 yang membuat RS menyiapkan bed-bed di selasar, bahkan mendirikan tenda-tenda darurat. Banyak pasien yang tidak tertampung di RS, akhirnya melakukan isolasi mandiri.

Kondisi ini membuat panik masyarakat yang terpapar Covid-19 maupun keluarganya. Kondisi diperparah dengan sulitnya mencari oksigen dan obat-obatan karena suplai sangat kurang.

Baca Juga: Megawati: Kalian Tiru Saya Dong…

Varian Delta

“Di sisi lain anjuran isolasi mandiri juga tidak didukung dengan dukungan distribusi obat, peralatan kesehatan, dan konsultasi dokter jarak jauh yang memadai.”

Forum Pemred kemudian menyebut munculnya Covid-19 varian delta yang tingkat penularannya lebih tinggi enam kali lipat menyebabkan jumlah orang yang tertular Covid-19 semakin banyak. Tidak hanya di kota-kota, tapi juga sudah masuk ke desa-desa.

Banyak daerah yang tidak siap mengantisipasi hal ini, sehingga penularan di daerah itu tidak terkendali. RS tidak mampu menampung pasien, akhirnya banyak orang yang mengalami gejala Covid-19 tidak tertangani dengan baik. Bahkan, banyak warga di desa-desa di daerah yang masuk zona merah tidak menjalani tes PCR, melakukan isolasi mandiri seadanya, sehingga tidak terdata.

Baca Juga: Bupati Budhi Sarwono Tegaskan Banjarnegara Tidak Masuk Zona Merah

Menurut Forum Pemred, tidak ada pengawasan dalam isolasi mandiri, bahkan orang yang positif Covid-19 masih tetap berkeliaran, sehingga penularan makin bertambah. Banyak Puskesmas dan aparat desa yang juga tidak siap.

Terkait vaksinasi yang dilakukan pemerintah, Forum Pemred menyatakam belum masif karena penyelenggaraan program vaksin yang terbatas dan distribusi ke daerah yang belum merata. Sementara masyarakat sudah jenuh dan makin abai dengan protokol kesehatan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

Tingkat kepatuhan pemakaian masker oleh warga menurun. Sementara pengawasan dan penegakan hukum terhadap prokes juga tidak tegas, terutama di desa-desa.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Pulau Jawa Di-Lockdown 3 Pekan

“Interaksi orang dan mobilisasi orang dari dalam kota maupun luar kota juga masih tinggi, meski saat ini sudah diberlakukan aturan 75% WFH. Namun, aturan ini secara jelas diabaikan.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya