SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Karanganyar menggencarkan kembali penyemprotan disinfektan ke kantor OPD dan beberapa wilayah keramaian untuk antisipasi persebaran Covid-19 di Karanganyar. (Istimewa/ BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar kembali menggencarkan penyemprotan disinfektan di lokasi keramaian dan lingkungan perkantoran pada dua pekan terakhir. Sebanyak 7.000 liter disinfektan disiapkan untuk kegiatan tersebut.

Digencarkannya kembali kegiatan penyemprotan disinfektan secara periodik diungkapkan oleh Kepala BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (1/8/2020). Dia menjelaskan peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Karanganyar membuat pihaknya kembali menggencarkan kegiatan antisipasi persebaran virus corona di Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah dua pekan terakhir ini kami gencarkan kembali kegiatan penyemprotan. Karena sudah mulai lengah. Jadi kami kerahkan di beberapa lokasi keramaian seperti Taman Pancasila, Alun-alun Karanganyar, dan beberapa ruangan pemerintahan. Kami juga gabungan dalam melakukan kegiatan ini,” beber dia.

Awas! Jl. Kolonel Sugiono Solo Masuk Black Spot setelah Terjadi Dua Kecelakaan Fatal

Ekspedisi Mudik 2024

Fokus untuk penyemprotan kali ini juga dilakukan di lingkungan perkantoran organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Karanganyar lantaran sudah ada kasus aparatur sipil negara (ASN) yang terinfeksi virus corona. Sehingga, pihaknya mulai memerhatikan tersebut dengan melakukan tindakan pencegahan mensterilkan lingkungan perkantoran.

“Kami sudah memetakan Covid-19 sudah mulai memasuki lingkungan ASN. Jadi kami ambil tindakan pencegahan dengan fokus memasukan gedung dan ruangan perkantoran sebagai sasaran penyemprotan disinfektan. Khususnya di ruangan ber-AC dan tertutup menjadi fokus utama kami,” terang dia.

 

Alat Baru

Untuk itu, pihaknya juga membeli alat penyemprot untuk disinfektan khusus ketika mensterilkan ruangan tertutup. Alat tersebut berbentuk mesin uap yang menyemprotkan disinfektan dalam bentuk uap dan dicampur dengan parfum.

Seorang Lulusan Positif Covid-19, UGM Yogyakarta Lakukan Tracing

Berdasarkan penelitian, menurut Sundoro, teknik tersebut dianggap lebih efektif dan minim mengotori ruangan yang disemprot disinfektan.

“Kami baru beli satu alat karena mahal. Itu nanti dibawa ke mana-mana untuk penyemprotan di dalam ruangan tertutup. Minim mengotori dan lebih efektif. Yang mahal parfumnya harga Rp250.000 per liter. Tapi tidak mengganggu ruangan tersebut setelah disterilkan,” terang dia.

BPBD Karanganyar saat ini masih memiliki stok 7.000 liter disinfektan. Jumlah tersebut dianggap mencukupi untuk penyemprotan hingga tiga bulan ke depan.

Kabar Duka, Ketua DPRD Jepara Tutup Usia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya