SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa pengguna jalan saat pelaksanaan karantina wilayah akhir pekan di New Delhi, India, Sabtu (17/4/2021). (Anadolu Agency/Imtiyaz Khan)

Solopos.com, JAKARTA — Jumlah kematian akibat virus corona di India mendekati tonggak sejarah paling suram, yakni 200.000 dengan 2.771 kematian/hari. Begitu memprihatinkannya kondisi India, sampai-sampai angkatan bersenjata pun terpaksa mengerahkan bantuan medis militer untuk membantu memerangi lonjakan infeksi Covid-19.

Selama 24 jam terakhir, India mencatat 323.144 kasus baru atau sedikit di bawah puncak dunia, 352.991, yang dicapai Senin (26/3/2021). Sedangkan, rumah sakit yang kebanjiran pasien terpaksa menolak pasien baru karena kekurangan tempat tidur dan persediaan oksigen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Begini Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi...

India, rumah bagi sekitar 1,3 miliar penduduk, sejauh ini telah melaporkan 17,64 juta kasus infeksi Covid-19 dan 197.894 kematian. Akan tetapi, para ahli menyatakan angka yang dilaporkan itu jauh di bawah angka yang sebenarnya.

"Harap dicatat bahwa penurunan besar dalam kasus harian... sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam pengujian," kata Rijo M John, seorang profesor dan ekonom kesehatan di Institut Manajemen India di negara bagian selatan, Kerala, melalui akun di Twitter.

Menurutnya, hal itu tidak boleh dianggap sebagai indikasi penurunan jumlah kasus, melainkan masalah kehilangan terlalu banyak kasus positif. Sementara itu, Pemerintah India telah meminta angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi ledakan kasus Covid-19.

Kerahkan Pensiunan

Kepala Staf Pertahanan India Jenderal Bipin Rawat mengatakan bahwa oksigen cadangan militer milik angkatan bersenjata akan dikerahkan untuk menangani Covid-19. Sementara itu, pensiunan tenaga medis akan bergabung dengan keterbatasan fasilitas kesehatan akibat banyaknya kasus infeksi.

Saat memberi penjelasan kepada Perdana Menteri Narendra Modi tentang persiapan militer untuk menghadapi krisis, Jenderal Bipin Rawat mengatakan setiap tabung oksigen yang dimiliki militer akan dialihkan ke rumah sakit yang membutuhkannya. Petugas medis pensiunan lainnya juga didesak untuk memberikan konsultasi melalui saluran bantuan darurat, menurut pernyataan pemerintah.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya