SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, GWANGJU — Korea Selatan pada Senin (3/1/2022) melaporkan dua kematian pertama yang terkait dengan virus corona varian Omicron.

Otoritas kesehatan di Gwangju, yang berjarak 329 kilometer dari ibu kota Seoul, mengatakan dua pasien virus corona yang meninggal di kota itu dinyatakan positif terinfeksi varian yang sangat menular itu.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Kedua pasien berusia 90-an tahun yang masing-masing meninggal pada Senin (27/12/2021) dan Rabu (29/12/2021) tersebut sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 di rumah sakit yang merawat lansia di Gwangju.

Kematian keduanya menjadi kematian pertama akibat varian Omicron di Korsel. Otoritas kesehatan sedang mencari penyebab pasti dari kematian mereka.

Baca Juga: Nekat Terobos Penjagaan Ketat, Warga Korsel Membelot ke Korea Utara

Presiden Korsel Perintahkan RS Tambah Ranjang Pasien

Beberapa waktu sebelumnya, Presiden Korsel Moon Jae-in, memerintahkan rumah-rumah sakit harus segera menambah ketersediaan ranjang dan sumber daya untuk merawat para pasien Covid-19.

“Selama setahun terakhir ini, kami bersiap menghadapi penambahan pasien dengan meningkatkan hampir dua kali lipat jumlah tempat tidur untuk merawat para pasien virus corona dan memperluas perawatan di rumah, tapi itu tidak cukup,” kata juru bicara Moon, Park Kyung-mee, yang mengutip pernyataan sang presiden, Senin (20/12/2021).

Pihak berwenang juga kembali memberlakukan aturan ketat pembatasan sosial satu hingga 1,5 bulan setelah melonggarkannya melalui penerapan kebijakan “hidup bersama Covid-19”.

Keputusan untuk mengembalikan aturan ketat itu diambil karena sistem medis negara itu kewalahan akibat lonjakan infeksi harian dan kasus serius.

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA), selama pekan kedua Desember 2021 lalu, tingkat keterisian ranjang di unit perawatan intensif bagi pasien Covid-19 mencapai 88 persen di Seoul dan lebih dari 79 persen di seluruh negeri.

Baca Juga: Kekurangan Staf Medis, Prancis Pangkas Masa Isolasi Pasien Covid-19

Angka tersebut melampaui ambang batas 75 persen, yang dikatakan badan kesehatan akan memicu pemberlakuan langkah-langkah darurat.

Ketika berbicara dalam pertemuan dengan para pembantunya, Presiden Moon mendesak rumah-rumah sakit umum, terutama di wilayah Seoul yang paling parah dilanda Covid-19, agar menyisihkan lebih banyak sumber daya untuk menangani kasus-kasus serius.

Moon juga meminta rumah-rumah sakit swasta serta para petugas medis untuk meningkatkan kemampuan perawatan. Jumlah dokter dan personel yang ditugaskan untuk menangani perawatan pasien virus corona akan ditambah, katanya.

KDCA pada Minggu (19/12/2021) tengah malam melaporkan 5.318 infeksi Covid-19 dan 54 kematian sehingga total kasus menjadi 570.414 orang dan yang kehilangan kehilangan nyawa sebanyak 4.776 orang sejak pandemi tersebut mulai melanda di Korsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya