SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau salah satu rumah sakit di Kudus yang menangani pasien Covid-19, Senin (31/5/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, JAKARTA — Melonjaknya kasus aktif Covid-19 di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah dapat diprediksi sebelumnya. Begini Gubernur Ganjar Pranowo melaporkan progres melonjaknya kasus Covid-19 di Jateng ketika didatangi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito dalam kesempatan itu mengimbau daerah segera mengambil langkah konsolidasi. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada delapan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus secara signifikan meliputi Sragen, Tegal, Brebes, Banyumas, Cilacap, Karanganyar, Wonogiri dan Kudus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini terprediksi sebenarnya. Setiap kali ada libur panjang pasti ada kenaikan [kasus],” lapor Ganjar kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito, mengutip keterangan resmi BNPB, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga: Tak Henti Jubir Jelaskan Bipang Ambawang Presiden

Berdasarkan catatan tahun lalu, yang terjadi di Jawa Tengah saat ini persis seperti yang terjadi pada 2020, bahwa peningkatan kasus aktif pascalibur panjang nasional juga menyebabkan naiknya bed occupancy rate (BOR) hingga mencapai 90 persen.

Kendati telah dilakukan konsultasi dan koordinasi secara rutin terkait adanya potensi kenaikan kasus dari liburan panjang, namun Ganjar mengakui bahwa hal itu tidak semua diantisipasi dengan baik oleh sejumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sehingga terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi di Kudus.

Selain kurangnya antisipasi, Ganjar juga melaporkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus terjadi karena prediksi-prediksi seperti fenomena tahun lalu yang tidak dicermati dengan baik sehingga menimbulkan kepanikan.

Tak Antisipasi & Panik

“Kaget gitu ya. Dia tidak prediksi, dia tidak antisipasi, lalu berikutnya panik,” jelas Ganjar.

Kepada Ketua Satgas, Ganjar juga melaporkan bahwa pihaknya telah berulangkali meminta agar pemerintah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan angka kasus dapat segera mengambil langkah konsolidasi dan menghindari pemahaman seolah-olah dapat melakukan penanganan sendiri.

Penanganan Covid-19 tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja melainkan harus melibatkan berbagai komponen.

Baca Juga: Viral Setelah Di-endorse Jokowi, Bipang Bukan Jipang!

Ketua Satgas Ganip beserta jajarannya juga berkomitmen untuk membantu dan mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan kasus Covid-19 melalui berbagai langkah-langkah yang tepat dan terpadu.

“Kita akan dorong semoga penanganan Covid-19 ini menjadi lebih baik dan kasus dapat dikendalikan,” kata Ganip.

Ganip, dalam kunjungannya ke Jawa Tengah juga menyerahkan dukungan berupa dana siap pakai (DSP) senilai Rp1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Kudus dan beberapa bantuan lain meliputi tenda isolasi dua buah, masker kain 20 ribu lembar, masker kain anak 10.000 lembar dan handsanitizer sebanyak 20 jeriken dengan kapasitas empat liter.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya