SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru Covid-19 yang dinamai omicron oleh WHO. (Antara)

Solopos.com, WASHINGTON — Total kasus Covid-19 di Amerika Serikat pada Senin (13/12/2021) telah menembus angka 50 juta.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, hingga pukul 14.22 waktu setempat atau 02.22 WIB pada Selasa (14/12/2021), jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut naik menjadi 50.009.507, dengan total 797.916 kematian. California memuncaki daftar jumlah kasus tingkat negara bagian dengan 5.169.348 kasus.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Texas mengonfirmasi kasus terbanyak kedua yaitu 4.394.772, diikuti oleh Florida dengan 3.754.042 kasus, New York dengan 2.854.057 kasus, dan Illinois dengan lebih dari 1,9 juta kasus.

Baca Juga: Raih Gelar Miss Universe 2021, Ini Rahasia Kemenangan Harnaaz Sandhu

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu beberapa negara bagian lainnya yang melaporkan lebih dari 1,2 juta kasus meliputi Pennsylvania, Ohio, Georgia, Michigan, Carolina Utara, Tennessee, Arizona, dan New Jersey. Amerika Serikat masih menjadi negara yang paling parah terdampak pandemi.

Seperti dilansir Antaranews, negara itu mencatatkan jumlah kasus dan kematian terbanyak di dunia yang masing-masing mencakup 18 persen dari kasus global dan lebih dari 15 persen dari kematian global.

Jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 10 juta pada 9 November 2020, menembus angka 20 juta pada 1 Januari 2021, melampaui 30 juta pada 24 Maret, dan menembus 40 juta pada 6 September.

Baca Juga: Emisi Karbon Meningkat, Suhu Arktik Capai Rekor Terpanas pada 2020

Kematian Pertama Akibat Omicron di Inggris

Sementara itu, Inggris pada Senin (13/12/2021), mengumumkan kasus kematian pertama varian Omicron Covid-19 di sana. Kasus tersebut muncul di saat Inggris tengah mendorong warganya untuk vaksinasi booster.

Pada kunjungan ke pusat vaksinasi di London Barat, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan varian Omicron menyumbang sekitar 40 persen dari kasus di ibukota Inggris, serta jumlah pasien yang masuk RS meningkat.

“Sayangnya, setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal dengan Omicron,” kata Boris kepada wartawan dikutip Liputan6 dari situs Channel News Asia pada Selasa (14/12/2021).

Dengan sudah adanya satu kasus kematian akibat varian Omicron, Boris mengungkapkan bahwa varian baru satu ini tidak bisa lagi dianggap remeh.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 14 Desember 1995, Perjanjian Dayton Diteken

“Tampaknya memang ini adalah kematian Omicron pertama yang dikonfirmasi,” ujar Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) kepada AFP.

Tetapi ECDC menjelaskan bahwa banyak kasus di seluruh dunia tidak diurutkan secara genom, jadi mustahil untuk mengetahui apakah ini adalah kematian Omicron pertama di dunia.

Boris Johnson pun mengatakan bahwa tindakan darurat diperlukan guna mencegah rumah sakit menjadi kewalahan dalam beberapa pekan ke depan.

Dan, semua orang dewasa d Inggris direncanakan akan menerima vaksin Covid-19 ketiga pada akhir Desember 2021 sebulan lebih awal dari tenggat waktu pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya