SOLOPOS.COM - Ilustrasi (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Ketika kotoran di kuping sudah menumpuk, seringnya orang akan menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga. Namun, apakah menggunakan cotton bud tergolong aman untuk telinga?

Ternyata, dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak merekomendasikan membersihkan telinga dengan cotton bud loh! Menurut dokter spesialis THT RS JIH Solo, dr. Dimas Adi Nugroho, Sp. THT-KL, kotoran telinga adalah hal yang normal diproduksi oleh manusia.

“Pada dasarnya, kotoran telinga hanya berada di bagian luar liang telinga, dan ketika menggunakan cotton bud kotoran telinga bisa terdorong masuk ke liang telinga dalam,” kata dia seperti dikutip dari laman rs-jih.co.id, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Wajib Waspada! 3 Penyakit Ini Mengintai Saat Cuaca Ekstrem

Selain itu, masih ada risiko saat menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, yaitu:

1. Kotoran dapat terdorong masuk
2. Terjadi iritasi di dalam telinga
3. Infeksi/radang yang merupakan hasil dari iritasi
4. Gendang telinga bisa kena trauma karena terkena cotton bud jika masuknya terlalu dalam, bahkan sampai berlubang!
5. Kapas cotton bud bisa tertinggal di dalam telinga

Ingat, jika telinga telanjur terkena infeksi akibat penggunaan cotton bud, sebisa mungkin jangan terkena air karena air adalah salah satu media penghantar kuman. Infeksi akan lebih lama sembuh jika terkena kuman.

Baca juga: Ini Loh Cara Pencegahan, Gejala, hingga Pengobatan Demam Berdarah

Apabila infeksi sampai membuat telinga terasa nyeri, berikan obat pengurang nyeri untuk mengurangi rasa nyerinya. Jangan lupa lakukan kontrol ke dokter THT untuk mengetahui kondisi infeksi sekaligus membersihkan telinga Anda.

Lalu apa saja sih tanda-tanda kalau Anda terkena infeksi di telinga? Menurut dr. Dimas, infeksi di telinga ditandai dengan kondisi:

1. Telinga dalam terasa nyeri
2. Keluar cairan dari dalam telinga
3. Fungsi pendengaran berkurang

“Sebenarnya, kotoran telinga tidak perlu dibersihkan, karena akan keluar dengan sendirinya ketika berbicara atau mengunyah makanan,” kata dia.

Dia menyarankan lakukan cek secara teratur setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali untuk mengetahui apakah kotoran sudah menumpuk di telinga atau belum. Cara ceknya cukup simple loh! Cukup gunakan senter atau sumber cahaya lain untuk melihat kondisi di dalam telinga. Jika kotoran terlihat sudah menumpuk, segeralah kunjungi dokter THT untuk melakukan pembersihan telinga.

Earmoping Menggunakan Tisu atau Kapas

Bagaimana jika ada cairan dalam telinga? Adakah metode yang aman untuk membersihkan cairan di dalam telinga?

“Tentu saja ada, namanya earmoping. Caranya gampang banget, yaitu ambil tisu/kapas kecantikan, pelintir sampai berbentuk spiral, lalu masukkan pelan kadalam telinga. Diamkan kurang lebih ½ menit, lalu tarik secara pelan juga,” jelas Dimas.

Baca juga: Ini Cara Perawatan Kaki Diabetes

Kemudian saat dimintai tanggapan terhadap tren pembersihan telinga menggunakan earpick spiral dan ear candle, dia menjawab earpick spiral cukup membantu, namun tergantung dari cara pemakaiannya.

“Cara pemakaian yang salah kotoran telinga malah bisa terdorong masuk makin jauh yang tentunya jadi berbahaya,” jelasnya.

Sedangkan terkait ear candle, ternyata tidak ada bukti bahwa ear candle memang bisa membersihkan kotoran telinga. Di Eropa dan Amerika, penggunaan ear candle sudah dilarang karena dinilai tidak bermanfaat. “Malah, ear candle bisa memberikan efek samping seperti luka bakar di telinga atau radang di liang telinga,” jelasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya