SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjawab pertanyaan wartawan usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI, Kamis (27/2/2020). (Bisnis-Aziz Rahardyan)

Solopos.com, JAKARTA -- Situasi darurat wabah virus corona (Covid-19) membuat seluruh aktivitas ibadah berjamaah termasuk salat Jumat di Jakarta ditiadakan untuk sementara atau ditunda. Tak hanya itu, seluruh ibadah yang dilaksanakan bersama-sama di semua tempat ditunda untuk mencegah penularan virus corona lebih cepat.

Ini merupakan hasil kesepakatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan berbagai tokoh pemuka agama di DKI Jakarta dalam pertemuan di Balai Kota, Kamis (19/3/2020). Kesepakatan itu diumumkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Bahwa kegiatan peribadatan yang diseleranggarakan secara bersama-sama di rumah-rumah ibadah. kita sepakati ditunda hingga kondisi memungkinkan. Untuk sementara waktu kita laksanakan 2 minggu ke depan, di tunda, kemudian akan ditinjau ulang," kata Anies yang disiarkan live di TVOne, Kamis.

Total Kasus Positif Virus Corona di Jateng Jadi 12 Orang, Meninggal 3

Jika sebelumnya ada anjuran bagi jemaah yang ke masjid untuk membawa sajadah sendiri-sendiri, kali ini Pemprov DKI Jakarta benar-benar meniadakan salat Jumat berjamaah. Demikian pula kegiatan ibadah seluruh umat beragama lainnya yang melibatkan banyak jemaah.

"Kita sepakati salat Jumat ditunda 2 pekan ke depan. Begitu juga denhgan misa dan kebaktian ditunda hingga 2 pekan ke depan. Tadi unsur umat Hindu kita sampaikan bahkan kegiatan Nyepi tidak dilakukan dengan keramaian, semua keramaian ditiadakan," tegas Anies.

Perintah agar salat Jumat di Jakarta ditiadakan begitu pula seluruh keramaian ini akan dilaksanakan dengan tegas. Ini karena kondisi darurat wabah virus corona di Ibu Kota dan demi mencegah penularan yang lebih cepat. Aparat Polri dan TNI akan membantu menegakkan kesepakatan ini.

Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 309 Orang: 15 Sembuh, 25 Meninggal

"Kami bekerja sama dengan Polda (Metro Jaya) dan Kodam (Jaya), kita akan mengawasi membantu mengawasi mendisiplinkan. Hari ini jika ingin melindungi saudara sebangsa, tinggallah di rumah, kurangi interaksi," tegas Anies.

Ganti Salat Zuhur di Rumah

Keputusan ini, kata Anies, karena orang dalam kerumunan berpotensi besar menimbulkan penularan yang sangat banyak. Apalagi ada fakta bahwa orang yang terpapar Covid-19 tidak selalu mengalami gejala.

Senada dengan Anies Baswedan, Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar juga meminta masyarakat memahami keputusan ini. Karena salat Jumat di Jakarta ditiadakan, masyarakat diimbau menggantinya dengan menjalankan salat zuhur di rumah masing-masing.

Wanita Ini Bagi-Bagi Hand Sanitizer Gratis di Bandung

"Kepada saudara-saudara kami di Jakarta, karena jakarta dalam kondisi darurat dengan penyebaran corona yang dahsyat. Sesuai fatwa MUI 2020 bahwa ibadah berjamaah karena kondisi darurat diharapkan menjalankan di rumah masing-masing. Kita bertawakkal pada Allah, tapi ikhtiar adalah kewajiban kita," kata Munahar.

"Maka pemerintah DKI Jakarta berharap kita selamat dari keadahaan yang mengkhawatirkan. Atas nama Pemprov DKI, para tokoh ulama, agar menunda kegiatan berjamaah, baik di masjid majelis taklim dan tempat lain dalam rangka menjaga masyarakat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya