SOLOPOS.COM - Pemilik usaha Insan Mandiri, Wiyono, menunjukkan tortila chips yang dia produksi di rumahnya Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom pekan lalu. (Solopos.com//Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Pasangan suami istri atau pasutri Wiyono, 49, dan Sarni, 42, warga Dukuh Karangkendal, Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, sukses mengembangkan tortila chips.

Usaha tortila diberi merek tortila chips Cornicrez. Jajanan itu dipasarkan ke grosir-grosir di Soloraya, Magelang, dan Jogja. Dalam sehari, tempat usaha milik pasutri itu bisa memasarkan hingga 40 bal atau kemasan plastik masing-masing berukuran 2,5 kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu bal seharga Rp60.000. Dalam sehari, usaha rumahan itu membutuhkan 75 kg hingga 1 kuintal jagung sebagai bahan baku. Tortila yang diproduksi memiliki aneka rasa seperti rasa orisinal dan balado.

Baca Juga: Kepepet, Pasutri Asal Bengking Klaten Sukses Kembangkan Tortila Chips

Usaha itu menggaet tenaga kerja lokal sebanyak enam orang dengan mayoritas ibu rumah tangga. Selain itu, usaha tersebut ikut memberdayakan petani setempat.

Wiyono mengatakan kali pertama dia bersama istrinya mengembangkan tortila juga dilatarberlakangi hasil panen jagung yang melimpah. Namun, kondisi saat itu harga jual jagung tak berpihak kepada petani. Dari hal itulah, mereka bertekad bisa membeli jagung dari petani lokal untuk membikin tortila.

“Memang ide buat tortila ini kami melihat harga jagung selalu terpuruk. Kami kasihan ke petani ibarat jatuh tertimpa tangga karena harga jual jagung rendah. Kami berupaya untuk membeli langsung ke petani meski nilai peningkatannya belum seberapa. Saya ambil ke petani langsung dengan harganya ada peningkatkan dibandingkan dijual ke tengkulak,” jelas Wiyono yang juga Ketua Kelompok Tani Sarana Makmur Desa Bengking, saat ditemui Solopos.com di rumahnya pekan lalu.

Baca Juga: Pemkab Klaten Siapkan Rp6 Miliar Bikin Wirausaha Baru

Wiyono berharap dari usaha yang dijalankan tersebut bisa memberi nilai lebih ke usaha warga di sekitarnya. Seperti kepada para petani di sekitar tempat tinggalnya.

Salah satu petani muda asal Desa Bengking, Muhammad Wiji Supriyono, 36, mengatakan usaha tortila itu mampu meningkatkan nilai jual jagung dari petani. Supri mengatakan salah satu potensi pertanian di Bengking yakni budi daya jagung.

Supri juga menjelaskan usaha itu ikut mendukung pengembangan potensi eduwisata yang dilakukan warga kampung setempat. Tempat usaha tortila menjadi salah satu lokasi tujuan eduwisata untuk melihat secara langsung proses pengolahan hasil panen petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya