Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana memfungsikan jalur pedestrian (city walk) di sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Solo, menjadi lahan parkir.
Penggunaan city walk lantaran masih banyaknya tempat usaha yang di sekitarnya yang belum memiliki kantong parkir off street.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kabid Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Henry Satya, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan kajian pemanfaatan city walk Jl. Slamet Riyadi, Solo, untuk lahan parkir.
“Memang sudah ada di seberang city walk untuk dijadikan lahan parkir, tetapi ternyata tidak mencukupi menampung semua pelanggan tempat usaha di Jl. Slamet Riyadi. Kami saat ini masih mengkaji sistem yang tepat. Namun bisa dipastikan kalau city walk akan digunakan sebagai lahan parkir kedepannya,” ucap dia kepada
Dia menjelaskan area city walk yang akan digunakan untuk lahan parkir mencakup secara menyeluruh dari Purwosari hingga Gladag.
Meskipun digunakan untuk area parkir, menurut Henry hak pejalan kaki tidak akan hilang lantaran metode yang digunakan adalah membagi lebar city walk menjadi dua fungsi.
“Lebar city walk itu kan 11 meter. Itu nanti dibagi dua, 6 meter untuk pejalan kaki dan 5 meter untuk parkir kendaraan. Jadi nanti tidak akan menghilangkan hak pejalan kaki di city walk. Tapi untuk nanti jadi parkir sepeda motor atau mobil serta sistem secara rinci kami masih dalam tahap kajian,” imbuh dia.
Secara terpisah, Pengamat Transportasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Syafii, mengatakan tidak setuju dengan rencana Pemkot Solo menggunakan city walk sebagai lahan parkir.
“Jl. Slamet Riyadi itu kan wajah kota juga, jadi akan semakin semrawut kalau ada spliting fungsi untuk menggunakan city walk sebagai lahan parkir juga. Proses keluar masuk kendaraan untuk parkir otomatis juga akan mengganggu pejalan kaki. Kalau saya tentu tidak setuju dengan rencana tersebut,” beber dia.