Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Faizal Chanif, 27, petugas keamanan sebuah kantor di Jalan Slamet Riyadi mengaku belum menemukan jalan keluar. Petugas Dishubkominfo pernah memberikan solusi untuk parkir di seberang jalan. Namun, Faizal masih ragu untuk memindahkan parkir karena alasan keamanan. Sebagai sekuriti, ia bertanggung jawab terhadap 45 motor karyawan kantor yang diparkir tiap harinya. “Kalau parkir di seberang, saya tidak bisa memastikan kendaraan karyawan aman. Kalau lengah sedikit siapa yang bisa jamin,” kata Faizal.
Apalagi, parkiran alternatif ini tak menyediakan lampu yang memadai ketika malam. Hal ini dinilai dilematis karena beberapa karyawan bisa pulang pukul 20.00 WIB. “Pernah saya tanyakan hal ini pada petugas, tapi mereka diam saja tidak bisa jawab,” katanya.
Indra, 29, karyawan Toko Gaya Baru malah belum tahu perihal pemberlakuan tilang pada Kamis (26/4/2012). “Larangan tidak boleh parkir itu sudah lama, tapi kalau pengunjung toko tiba-tiba parkir di depan, rasanya enggak pernah ditindak apa-apa,” jelasnya.
Petugas Dishubkominfo, lanjut Indra, memang pernah mengadakan patroli dan memberikan peringatan. Namun, hal itu tidak berdampak lama. Setelah petugas pergi, city walk tetap dijadikan lahan parkir bagi pengunjung maupun karyawan. “Mereka pernah beberapa kali diberi peringatan, tapi kalau sudah pergi, ya banyak yang parkir lagi. Curi-curi saja begitu,” tambahnya.
Baik Indra maupun Faizal mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi tentang pemberlakuan tilang. Mereka hanya mendapatkan informasi dari media massa saja. Namun jika betul dilaksanakan, Indra mengatakan akan memindahkan parkir karyawan ke Jalan Gatot Subroto, namun perihal parkir pengunjung, ia masih belum ketemu solusinya.