SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan berusaha mengevakuasi jasad perempuan tanpa identitas di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh/Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Selasa (8/9/2020). (Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Jajaran Polsek Ngrampal belum bisa mengungkap identitas mayat wanita yang ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Klandungan RT 09, Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Selasa (8/9/2020).

Kapolsek Ngrampal, AKP Lukman Tri Nofianto, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Raphel Sandhy Cahya Priambodo, mengatakan hingga Selasa siang polisi masih berada di lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi dari masyarakat sekitar terkait mayat wanita itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi dari masyarakat itu, ungkap dia, diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi polisi guna mengungkap identitas mayat wanita itu.

Mayat Wanita Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Bengawan Solo di Sragen

Adapun ciri-ciri mayat perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo itu antara lain dewasa, berkulit sawo matang, rambut hitam lurus sepanjang sekitar 30 cm dan bertinggi badan 168 cm.

Saat ditemukan, lanjut AKP Lukman, mayat wanita itu masih mengenakan pakaian atasan dan bawahan lengkap warna gelap.

AKP Lukman belum bisa memperkirakan kapan wanita itu meninggal dunia.

Razia Rutan Solo Tak Temukan HP, Tapi Petugas Sita Barang Terlarang Ini

Namun demikian, dia memastikan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban berdasar hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Sragen dan petugas medis dari puskesmas setempat.

“Tidak ditemukan [tanda-tanda bekas penganiayaan]. Sementara ini kami masih di lapangan [untuk mencari informasi],” ujar AKP Lukman kepada Solopos.com.

Wajah Terbenam ke Air

Diberitakan, mayat wanita yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan warga dalam kondisi mengapung sekitar pukul 09.00 WIB. Sosok mayat perempuan itu mengenakan balutan pakaian warna gelap.

Posisi mayat tertelungkup dengan wajah menghadap ke bawah atau terbenam ke air.

Blak-Blakan, Dedy Endriyatno Ungkap Alasan Tak Maju Pilkada Sragen 2020

Mendapati laporan itu, sejumlah sukarelawan dari berbagai lembaga seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR Himalayu, Relawan Ganefo, PMI Sragen, PSC 119 Sragen, TNI, Polsek, perangkat desa setempat, warga sekitar dan lain-lain datang ke lokasi.

Tim Inafis dari Polres Sragen dan petugas medis dari puskesmas setempat juga datang ke lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya