SOLOPOS.COM - Cinta Laura (Instagram @claurakiehl)

Solopos.com, SOLO-Cinta Laura ikut mendukung Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi, yang tengah jadi perbincangan saat ini. Menurut pemeran film Devil on Top hal itu penting dilakukan demi mencegah kekerasan seksual.

“Sangat terharu mendengarnya [ada aturan baru] ini salah satu hal yang menjadi passion saya adalah berjuang untuk hak perempuan dan perlindungan anak,” kata Cinta Laura, mengutip dari channel YouTube Deddy Corbuzier seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (16/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam Permendikbudristek Nomor 30 tahun 2021 itu juga membahas kesetaraan gender. Hal itu juga yang disoroti pelantun Marquisa ini. “Salah satu nilai yang dimiliki kalau enggak salah nomor dua itu kesetaraan gender. Kita tidak boleh lupa, kekerasan dan pelecehan tidak hanya terjadi di perempuan, mayoritas iya,” ujar Cinta Laura.

Baca Juga: Jadi Perhatian, Ini Fakta Gaun Biru Glow in The Dark Ria Ricis

Aturan itu dibuat pemerintah karena ada banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Padahal, Cinta Laura berpendapat, bebasnya cara berpakaian di kampus tak menjadi faktor adanya pelecehan.

“Nggak ngaruh [soal cara berpakaian]. Kekerasan seksual itu terjadi karena pelaku yang tidak bisa mengontrol cara berpikir atau persepsi mereka,” kata perempuan 28 tahun ini.

Cinta Laura menegaskan tak ada seorang pun yang sengaja mengundang orang lain untuk melakukan pelecehan lewat cara berpakaian. Bahwa baju yang dikenakan seseorang tidak ada hubungannya sama sekali dengan motif pelaku kekerasan seksual. “Jadi baju itu yang kita kenakan tidak ada hubungannya sama sekali dan ada bukti konkret di hadapan kita,” kata Cinta Laura menegaskan.

Baca Juga: Sophia Latjuba Beberkan Fakta Unik Kemenangan Eva Celia di AMI Awards

Cinta Laura bahkan sudah melakukan mencari riset dan memeroleh data dari BBC yang menyatakan ada banyak korban kekerasan seksual tidak mengenakan pakaian terbuka.  Bintang film The Ninth Passanger ini menjelaskan bahwa perempuan yang mengenakan rok dan celana panjang 18 persen yang menjadi korban kekerasan seksual. Kemudian, perempuan yang mengenakan seragam sekolah, ada 14 persen jadi korban. Sementara 17 persen sisanya yang mengenakan hijab.

“Sekarang orang-orang harus berhenti menggunakan pakaian sebagai alasan seseorang menjadi korban kekerasan,” ucap Cinta Laura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya