SOLOPOS.COM - Aktor senior Egi Fedly (paling kiri) saat jumpa pers bersama tim produksi film Kajeng Kliwon di Double Decker Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (21/2/2020) sore. (Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO – Film bergenre horor kian menjamur di Indonesia. Awal pekan ini ada dua judul bertema mistis yang dirilis, yaitu Mangkujiwo dan Kajeng Kliwon.

Kru film terbaru Kajeng Kliwon optimistis menggaet banyak penonton meskipun jadwal tayangnya bersamaan dengan film box office, Milea: Suara dari Dilan. Sutradara Kajeng Kliwon, Bambang Drias, saat jumpa pers di Double Decker Casual Dining, Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (21/2/2020), yakin penontonnya terus bertambah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengingat filmnya mengusung tema yang berbeda dengan kisah horor kebanyakan. Cerita film Kajeng Kliwon mengangkat urband legend Pulau Bali yaitu rangda atau leak.

Najwa Shihab ke Solo, Netizen: Ngecengin Gibran Ya?

“Cerita kami berbeda dengan yang lainnya karena ini horor yang dekat dengan budaya Bali,” terangnya.

Penonton bisa melihat keindahan alam Bali lewat film terbaru Kajeng Kliwon. Latar ceritanya diambil di beberapa pura dan desa di Bali. Salah satunya adalah situs purbakala Candi Gunung Kawi yang memang menjadi langganan syuting film ternama Indonesia.

Suasana horor diciptakan melalui narasi cerita Bali yang memang sudah kental dengan kisah mistis. Ditambah alunan musik dan seni tradisional Bali yang dijamin membuat suasana kian magis.

Tak hanya memberikan ketegangan, kemasan film terbaru itu dibuat semi romantis dengan mengambil alur percintaan dua sejoli Agni (Amanda Manopo) dan Nicho (Chris Laurent). Agni yang berprofesi sebagai dokter melawan aturan adat dengan menikahi pria dari luar Bali.

BNPB: Susur Sungai untuk Orang Dewasa Terlatih

Jalan menuju pernikahan Agni dan Nicko diuji banyak hal. Termasuk kehadiran ibu Agni yang ternyata pemuja rangda.

“Film ini serem, tapi juga ada cerita cintanya. Menarik jika dibandingkan dengan alur cerita horor lainnya,” tambah Bambang Drias.

Saking semangatnya, Bambang Drias berencana membuat sekuel Kajeng Kliwon meskipun film pertama baru ditonton 57.000an orang. Menurutnya banyak kisah mitologi Bali dan sekitarnya yang sangat menarik dan perlu dieksplorasi.

Sang produser, Lucas Aspari, mengatakan ia dan tim produksi memang tak terlalu berorientasi pada materi. Sajak lama dia ingin membuat film yang isinya mengeksplorasi budaya lokal.

Kronologi Lengkap Kematian Ashraf Sinclair: Meninggal di Tempat Tidur

Mengingat masih banyak materi urban legend yang tak dilirik para sineas Tanah Air. Padahal jika diolah dalam bentuk film hasilnya bakal menarik.

Senada, aktor senior yang turut dilibatkan dalam film terbaru Kajeng Kliwon, Egi Fedly, menilai Indonesia kaya raya soal seni budaya. Sangat disayangkan jika hal itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Ia kemudian menyontohkan Thailand yang dinilai cukup berhasil dalam mengangkat urband legend sebagai tema film horor.

Kajeng Kliwon mengangkat isu budaya lokal. Ini yang membuat saya tertarik saat diminta ikut main. Kalau kita lihat, Thailand lebih dulu dari Indonesia. Mereka juga mengangkat legenda daerah untuk film horornya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya