SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana banjir (Sumber: Antaranews.com)

Solopos.com, CILACAP — Hujan deras di wilayah Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap,  Jawa Tengah yang terjadi pada 27 Oktober 2021  mengakibkatkan banjir bandang di sekitar Pasar Karang Gendot,  Desa Limbangan.

Dilansir dari laman Instagram, @kabarbanyumas, Senin (1/11/2021), berdasarkan informasi yang didapat dari Kepala Seksi Pencegahan BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan bahwa hujan deras terjadi pada 16.00 WIB dan berlangusng hingga malam hari

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi, mengatakan BMKG  sudah memberi peringatan terkait potensi cuaca ekstrem selama  Oktober 2021. Dilansir dari Liputan6.com, BPBD juga sudah melakukan berbagai langkah mitigasi dan punya skenario kontijensi kondisi terburuk bencana hidrometeorologi. Selain itu, BPBD Cilacap juga sudah mempersiapkan pemetaan kebencanaan, kesiapan infrastruktur dan logistik untuk penanganan bencana, serta sumber daya manusia (SDM)

Baca Juga: Cilacap Ekonominya Bagus, Kok Rakyatnya Miskin?

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam musibah itu, lanjut Gatot, aliran air hanya menggenangi areal jalan dan persawahan sekitar Pasar Karang Gendot. Hanya saja meja lapak pedagang semi permanen yang berjajar di tepian jalan ikut terseret derasnya aliran air.

Sementara itu, dilansir dari Antaranews.com, empat kabupaten di Banyumas  Raya, salah satunya adalah Kabupaten Cilacap harus selalu siaga dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Kondisi geografis kawasan ini menjadi salah satu faktor rawannya terjadi bencana hidrometeorologi tersebut.

Wilayah kecamatan di Kabupaten Cilacap yang berstatus siaga saat musim hujan tiba adalah Kecamatan Kedungreja, Gandrungmangu, Sidareja, Bantarsari, Karangpucung, Patimuan, Cimanggu, Cipari, Wanareja, Majenang, Dayeuhluhur,  Cilacap Selatan,  Cilacap Tengah, Cilacap Urara, Adipala, Kroya, Biangun, Nusawungu,  Maos, Sampang, Jeruklegi, Kesugihan, Kawunganten dan Kampung Laut.

Baca Juga: Anggap Pernyataan Ganjarist Ngawur, Gerindra: Silakan ke Jateng

Menurut Wijonardi, Cilacap adalah wilayah dengan risiko tertinggi bencana alam di Jawa Tengah dan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Sebab itu, mitigasi dan kesiapan SDM menjadi titik penting untuk mengantisipasi dan menekan angka korban jiwa dan kerugian material lebih besar akibat bencana alam

Sementara itu, dicatat oleh bmkg.go.id, sebelumnya pada 21 Juli 2021, hujan deras mengguyur Kecamatan Jerug Legi hingga menyebabkan jalan nasional yang menghubungkan dua kecamatan, yakni Jeruk Legi dan Kawunganten terendam sehingga tidak bisa dilewati sama sekali.

Menurut laporan BPBD Kabupaten Cilacap, banjir terjadi pada pukul 05.45 WIB. Desa-desa yang terdampak di Kecamatan Jeruklegi adalah Desa Cilibang, Sawangan, Prapagan, Brebeg, Jambusari dan Jeruklegi Wetan, sementara di Kecamatan Kawunganten hanya Desa Kalijeruk. Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrim yang terukur di Kecamatan Jeruklegi dan sekitarnya menyebabkan meluapnya Sungai Jambu, Sungai Brokeh dan Sungai Cibereum.

Baca Juga: Warga Grobogan Waspada Banjir, Sudah Musim Hujan Lur!

Banjir selain menyebabkan terputusnya jalan nasional, juga menyebabkan genangan yang merendam perumahan penduduk dan area persawahan. Tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Selain ancaman banjir dan longsor, Cilacap juga berisiko bencana hidrometeorologi lainnya, seperti angin kencang hingga puting beliung. Sementara, pesisir Cilacap rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Sebab itu, Cilacap juga dikenal sesebagai ‘Supermarket Bencana’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya