SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pembina Madrasah Diniah Al Ahad, Mojosongo, Solo, Amrul Choiri, memberikan materi pelajaran Alquran di Aula Pesantren Terbuka Al Ahad, Mojosongo, Solo, Senin (17/12/2012).

Air hujan membasahi Kota Bengawan, Senin (17/12) sore. Namun, hujan yang cukup deras itu seolah tak menyurutkan semangat santri Madrasah Diniah Al Ahad Mojosongo, Solo, untuk menuntut ilmu sebagaimana hari biasanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seusai melaksanakan Salat Magrib dan berzikir, santri Madrasah Diniah Al Ahad Mojosongo, bersegera menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran di madrasah.

Tumpukan meja lipat yang awalnya tertata rapi di pinggir aula segera diambil satu per satu lalu ditata di lantai menghadap ke selatan. Para santri kemudian mengambil Alquran dan ditaruh di meja di hadapan mereka. Mereka duduk lesehan.

Pendiri sekaligus pembina Madrasah Diniah Al Ahad, Amrul Choiri, segera menata meja dan kursi yang biasa ia gunakan ketika mengajar. Setelah semua siap, pembelajaran dimulai. Sebagai awalan, Amrul meminta santri menghafalkan nama-nama surat Alquran dan maknanya.

Salah seorang santri, Dimas Santoso, 14, ditunjuk untuk menghafalkannya. Dimas memenuhi perintah itu. Ketika di beberapa bagian ada yang lupa, teman-temannya segera membantu mengingatkan. Setelah itu, santri diminta menghafalkan ayat-ayat tertentu di setiap surat.

Itulah gambaran sekilas pembelajaran Madrasah Diniah Al Ahad Mojosongo, Solo. Meski sudah lama menyelenggarajan kegiatan madrasah diniah, lembaga ini baru mendapatkan izin dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) tiga tahun lalu.

Amrul menceritakan jumlah santri Madrasah Diniah Al Ahad saat ini sekitar 70 orang dan diampu enam orang pengajar. Pembelajaran madrasah diniah kalangan santri Pondok Pesantren Terbuka Al Ahad dipisah dengan peserta madrasah diniah dari masyarakat umum.

”Pembelajaran bagi santri pondok dilaksanakan setiap hari, seusai Salat Magrib hingga menjelang Salat Isya. Bagi masyarakat umum dilaksanakan pada hari-hari tertentu,” kata dia saat ditemui Espos di rumahnya, Senin.

 

Sekolah Arab

Berdasarkan data di Kantor Kemenag Solo, saat ini ada 13 madrasah diniah di Kota Solo. Madrasah-madrasarh itu adalah Madrasah Diniah Muhammadiyah Carangan, Madrasah Diniah Paisma, Madrasah Diniah Miftahul Ulum, Madrasah Diniah Muhammadiyah Nusukan, Madrasah Diniah Sholihin, Madrasah Diniah Al Islam, Madrasah Diniah Muhammdiyah Kampung Sewu, Madrasah Diniah At Tajdid, Madrasah Diniah Al Ahad, Madrasah Diniah Muttaqien, Madrasah Diniah Al Muayyad, Madrasah Diniah Tarbiyatul Aulad Nurus Salman dan Madrasha Diniah Laila Istiqomah.

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Cabang Solo, Yuniarto Harjanto, mengungkapkan sejarah berdirinya madrasah diniah diawali dari kegiatan mengaji atau ada juga yang menyebutnya sebagai sekolah Arab yang dulu digelar di masjid-masjid.

Sekolah mengaji ada sejak jauh hari sebelum sekolah rakyat atau taman siswa berdiri di Indonesia. “Bisa dikatakan sekolah mengaji itu cikal bakal berdirinya lembaga pendidikan di Indonesia,” kata dia saat ditemui Espos di Madrasah Diniah Paisma, Kusumodilagan, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (18/12).

Pakar sejarah pendidikan Islam dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Muhammad Munadi, mengungkapkan madrasah diniah meliputi madrasah diniah di pondok pesantren dan di luar pondok pesantren. Ia memperkirakan berdirinya madrasah diniah pertama kali di pondok pesantren di kawasan pantai utara (pantura) Jawa. Masyarakat daerah pantura memiliki gairah belajar agama yang kuat.

Khusus di wilayah Solo, madrasah diniah di pondok pesantren yang paling tua adalah di Pondok Pesantren Jamsaren. Ulama-ulama besar seperti pendiri Ponpes Modern Gontor adalah lulusan Ponpes Jamsaren.

Sementara madrasah diniah di luar pondok pesantren yang paling tua yaitu Madrasah Diniah Mamba’ul Ulum yang didirikan pada masa pemerintahan Paku Buwono X. Saat itu, madrasah bertujuan mencetak calon penghulu yang akan disebar di seluruh daerah kekuasaan Paku buwono X.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya