SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes darah orang positif terinfeksi virus corona. (Reuters/Dado Ruvic)

Solopos.com, BEIJING -- Upaya China untuk mengembangkan obat antivirus Corona mulai membuahkan hasil. Salah satu antivirus itu adalah Remdesivir yang kini telah melalui sejumlah pengujian terhadap sel serta hewan dan kini sedang dalam proses pendaftaran mendapatkan hak paten.

Pendaftaran untuk uji klinis obat antivirus Remdesivir juga telah disetujui. Siaran pers pemerintah China menyebutkan kelompok pertama pasien pneumonia yang terinfeksi virus Corona novel (2019-nCoV) diperkirakan mulai mengonsumsi obat itu pada Kamis (6/2/2020), menurut sebuah konferensi resmi pada Rabu (5/2/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dikutip Antara dari Kantor Berita Xinhua, persetujuan tersebut didukung bersama oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Komisi Kesehatan Nasional, dan Administrasi Produk Medis Nasional China.

Andre Rosiade Bantah Pesan Kamar, Hotel Kyriad: Kami Punya CCTV

Cao Bin, pimpinan program uji klinis obat tersebut, dalam konferensi Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, mengatakan Remdesivir dikembangkan oleh Gilead Sciences, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat

Obat itu telah menunjukkan aktivitas antivirus yang baik terhadap jenis coronavirus lainnya yakni SARS dan MERS dalam sejumlah eksperimen terhadap sel dan hewan percobaan. Tak hanya itu, obat ini juga telah diuji klinis terhadap infeksi Ebola di luar negeri. Sedangkan di China, obat tersebut juga menunjukkan aktivitas antivirus yang cukup baik terhadap 2019-nCoV di tingkat sel.

Andre Rosiade Berdalih Hindarkan Azab Prostitusi, Gustika: Sok Magang Jadi Tuhan!

Sebanyak 761 pasien telah terdaftar dalam uji klinis yang akan mengadopsi metode studi yang acak, double blind, dan dikontrol plasebo.

Uji klinis tersebut dipimpin oleh Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang dan Shanghai Institute of Materia Medica di bawah naungan Akademi Ilmu Kedokteran China (Chinese Academy of Medical Sciences/CAMS). Proses uji klinis akan dilakukan di beberapa rumah sakit di Wuhan, termasuk Rumah Sakit Jinyintan.

"Banyak harapan tersemat pada obat itu, tetapi kita harus menunggu hasil efektivitas nyatanya dalam uji klinis tersebut," ujar Wakil Presiden Akademi Teknik China sekaligus Presiden CAMS, Wang Chen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya