SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN – Sebanyak tujuh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen melakukan pengasapan atau fogging di wilayah Kutorejo RT 001, Kelurahan Sragen Tengah, Sragen, Rabu (11/4/2012). Kegiagan pengasapan tersebut dilakukan lantaran terdapat tujuh warga setempat yang terserang chikungunya.

Fogging dilakukan tim Dinkes di 150 rumah di Kampung Sukorejo sebagai tindak lanjut atas kegiatan surveilan beberapa waktu lalu. Tujuh tim fogging terdiri atas enam petugas fogging dan satu orang pengemudi mobil. Anggota tim menyebar di 150 rumah. Mereka hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengasapi seratusan rumah itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sragen, Retno, menerangkan tujuh warga Kutorejo yang terkena chikungunya terdiri atas Tio Kok Tiong, 58, Andrea, 29, Wulan Sumartono, 16, Wahyu, 27, Fadmi, 58, Bagio, 45, dan Mardiana, 46. Menurut dia, tidak ada korban chikungunya yang menjalani rawat inap.

Ekspedisi Mudik 2024

“Semua korban menjalani rawat jalan. Serangan chikungunya terjadi dalam jangka waktu 28 Maret-3 April tahun ini. Namun ada juga hingga Senin (9/4/2012), masih merasakan pegal-pegal. Chikungunya ini memiliki gejala nyeri di persendian yang bisa berakibat lumpuh temporer. Penyababnya karena gigitan nyamuk,” tegas Retno didampingi petugas surveilan, Tri.

Sebelum melakukan fogging tim Dinkes sudah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Retna menerangkan dari pengambilan sampel 24 rumah warga, tim surveilan menemukan jentik nyamuk pembawa penyakit chikungunya dengan high index (HI) 11,7%. “Kami bersama warga sudah melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kegiatan itu merupakan pencegahan penyakit yang paling efektif. Kami juga membagikan abate kepada warga untuk mengurangi populasi jentik nyamuk,” tambahnya.

Menurut dia, di wilayah Bumi Sukowati tidak ada daerah endemis chikungunya. Kasus yang terjadi di wilayah Sragen Tengah itu, lanjutnya, merupakan kasus baru. Sebelum pernah ada kasus yang sama di wilayah Kecamatan Sidoharjo, tepatnya di Dukuh Sumber RT 015 dan RT 016, Desa Bentak. Retno melanjutkan kasus tersebut terjadi sejak 2-31 Maret lalu. Januari dan Februari lalu, paparnya, Dinkes tak mendapat laporan penyakit serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya