SOLOPOS.COM - Seorang anak perempuan sedang menari di hadapan pengunjung Car Free Sunday (CFS) Wonogiri area timur, Minggu (17/7/2022). Tarian itu sukses menarik perhatian pengunjung CFS Wonogiri. (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Berani tampil dan berbicara di depan publik menjadi salah satu modal kesuksesan pada masa mendatang. Itu pula yang mendorong puluhan anak dalam Master of Ceremony (MC) dan Public Speaking Kelas Kak Fenty unjuk bakat di hadapan pengunjung car free sunday (CFS) Wonogiri, Minggu (17/7/2022).

Puluhan anak tersebut berasal dari jenjang TK hingga SMP. Mereka menunjukkan bakat berupa menyanyi, menari, berpuisi, hingga bercerita. Pemilik kelas MC dan Public Speaking tersebut, Fenty Sarry, mengatakan tujuannya mengasah bakat masing-masing anak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menari dan menyanyi itu hanya pelengkap, biar bakatnya terasah. Utamanya tetap di public speaking. Biar mereka belajar dan percaya diri berbicara di depan umum,” tutur Fenty saat ditemui Solopos.com di Wonogiri, Minggu.

Ia mengaku telah membuat kelas pelatihan sejak hampir tiga tahun lalu. Anggotanya berasal dari Soloraya.

Saking banyaknya peserta, Fenty sendiri tak hafal jumlahnya berapa. Namun di Wonogiri, jumlah anggota yang mengikuti kelas MC dan public speaking lebih dari 50 anak.

Baca Juga: Dampak Zonasi CFS Wonogiri, 2 Pedagang Sempat Ngeyel saat Direlokasi

Dengan jumlah sebanyak itu, ia memiliki target anggota kelasnya yang masih berusia bocah dapat terampil bicara saat memasuki usia dewasa.

“Sekarang itu hal penting yang harus dimiliki adalah good rekening, good looking, dan good communication,” ujarnya.

Unjuk bakat yang berlangsung di CFS Wonogiri, pertengahan Juli 2022 itu menjadi pertunjukan yang pertama kali di Kabupaten Wonogiri. Sebelumnya, ia mengaku telah tampil di gelaran car free day (CFD) daerah lain, seperti Sukoharjo dan Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pertunjukan yang dilakukan Fenty bersama puluhan anak di CFS Wonogiri, pada mulanya merupakan tawaran dari pengelola CFS. Hal itu sebagai bagian dari cara meramaikan CFS Wonogiri, khususnya di area timur.

Baca Juga: Festival Reog Bakal Digelar di Ponorogo, 28 Grup Bakal Unjuk Kebolehan

Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, mengatakan keberadaan kegiatan publik, baik di area timur maupun barat, menjadi upaya menarik perhatian publik di seluruh area CFS. Tak hanya terpusat di sekitar Alun-alun Giri Krida Bakti, seperti pelaksanaan CFS pada minggu-minggu sebelumnya.

Area publik di dalam pelaksanaan CFS Wonogiri dengan konsep baru terbagi menjadi tiga area, yakni barat, panggung utama, dan timur. Seluruh area tersebut dapat digunakan sebagai area hiburan yang terus berganti setiap minggu.

Pada penerapan konsep baru CFS, Minggu (17/7/2022), area barat dan timur telah diisi kegiatan publik. Sedangkan panggung utama di Alun-alun Giri Krida Bakti masih belum ada kegiatan.

Salah seorang pedagang kuliner di CFS Wonogiri area timur, Ridho, mengakui, kegiatan unjuk bakat puluhan anak melalui public speaking itu berdampak positif bagi pedagang.

Baca Juga: CFS Wonogiri Terapkan Zonasi per Minggu 17 Juli, Ini Konsep Barunya

“Dengan adanya kegiatan ini pengunjung jadi penasaran. Ada acara apa sih ini. Lalu mereka akhirnya datang dan seperti yang bisa dilihat sekarang, masyarakat ramai berdatangan di sini [usaha dagangannya diminati pengunjung],” kata Ridho saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya